Rini didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid, yang menyempatkan mampir ke rumah makan Pepes H. Dirja di Walahar, Karawang.
Rumah makan pepes legendaris tersebut, merupakan salah satu warung makan favorit dengan ciri khas menu aneka pepes. Selama ini, pemilik rumah makan Hajjah Dirja, mengaku menggunakan LPG subsidi 3 Kg untuk keperluan memasak jenis lauk yang di goreng. Rata-rata sehari usahanya bisa menghabiskan 3 tabung hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini dengan Bright Gas 5,5 Kg, Dirja berharap pekerjaan tidak terganggu dengan urusan ganti tabung.
"Selain praktis, warnanya juga cakep. Semoga mudah nyari isi ulangnya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid menjelaskan, program edukasi persuasif kepada pengusaha usaha HORECA (Hotel, Restaurant dan Cafe), terus digalakkan Pertamina melalui jalur asosiasi maupun langsung ke pengusaha.
"Kami biasa menghimbau mereka, untuk move on ke Elpiji Non Subsidi melalui program trade-in seperti saat ini. Tentunya kami berharap langkah ini akan diikuti pengusaha restoran lainnya," jelas Khamid.
Diketahui, berdasarkan peraturan menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Elpiji Subsidi, disebutkan Elpiji 3 Kg di peruntukkan bagi masyarakat kategori pra sejahtera atau usaha mikro.
Melalui program trade-in tersebut, Pertamina turut mendorong agar penggunaanElpiji subsidi menjadi tepat sasaran.
(idr/mpr)