Jakarta -
Lokasi ibu kota baru Indonesia masih teka-teki. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya mengatakan ibu kota akan dipindah ke Pulau Kalimantan, sementara untuk lokasi pastinya belum ditekahui.
Namun, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil sempat menyebut lokasi ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Informasi disampaikan Sofyan Djalil usai rapat regulasi pertanahan di Kementerian Koordimator Perekonomian pada Kamis (22/8/2019).
"Iya, Kaltim benar, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana yang belum," kata Sofyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi pada Jumat (23/8/2019), Sofyan tiba-tiba mengoreksi pernyataannya. Ia menyebut bahwa Kaltim hanya sebagai alternatif pilihan ibu kota yang baru. Keputusan lokasi ibu kota baru di Kalimantan nanti akan diumumkan Presiden Joko Widodo.
Mau tahu informasi selengkapnya? Baca beritanya di sini:
Lokasi ibu kota baru negara Republik Indonesia diputuskan di Provinsi Kalimantan Timur. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Kamis (22/8/2019).
"Iya, Kaltim benar, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana yang belum," katanya.
Dia bilang lahan seluas 3 ribu hektar telah disiapkan untuk pembangunan tahap pertama. Sementara luas keseluruhan 200-300 ribu Ha.
"Sehingga bisa bikin kota taman kota indah banyak tamannya orang bisa hidup sehat udara bersih. Kita harapkan jadi kota menarik buat.
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil mengatakan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur masih menjadi alternatif. Pasalnya, Bappenas masih melakukan kajian terhadap lokasi calon ibu kota.
"(Kaltim) itu alternatifnya, antara lain. Itu saya koreksi. Salah satu alternatif. Tunggu saja, ada beberapa studi yang dikerjakan Bappenas nanti presiden akan umumkan," jelasnya di kantor pusat BPK, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Bappenas, lanjutnya, sedang melakukan kajian terhadap lokasi calon ibu kota baru. Namun Sofyan tidak mengetahui pasti apa saja kajian yang dilakukan.
"Itu kajian yang sedang dikerjakan Bappenas, saya nggak tahu, itu masalah teknis," katanya.
Sofyan mengungkapkan, setelah kajian tersebut selesai dikerjakan, maka Jokowi akan langsung memberi pengumuman lebih lanjut terkait pindah ibu kota.
"Masih ada dua studi lagi yang dikerjakan Bappenas. Saya nggak tahu studi apa. Tapi setelah studi itu lengkap baru presiden umumkan," katanya.
"Tapi sampai sekarang belum diputuskan alternatifnya. Masih Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan. Tapi yang sudah dilihat secara serius adalah Kalteng dan Kaltim," tutup Sofyan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menampik hal tersebut, menurut Luhut, lokasi ibu kota baru malah belum diputuskan.
"Nggak ada, belum diputusin, memang ada pilihan itu sudah presiden sudah kasih tau, ya Kalimantan. Kan ada Kalteng, Kalsel, Kaltim, ya yaudah itu aja," kata Luhut di Kantor BPK, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Ketika ditanya jadinya akan pindah ke mana, Luhut mengatakan tunggu saja pengumuman presiden.
"Kamu tanya ke presiden aja pengumumannya," kata Luhut.
Luhut juga tidak mau menyatakan potensi Kalimantan Timur besar untuk jadi ibu kota. Menurut Luhut, itu bukan kapasitasnya untuk menyebut di mana lokasi Ibu Kota Baru.
"Mana ku tahu (potensinya besar), itu bukan kerjaanku soalnya," kata Luhut.
Presiden Jokowi memanggil Menteri PPN/Kepala Bappenas)l Bambang Brodjonegoro ke istana. Mantan Menteri Keuangan itu menyerahkan dua hasil kajian tambahan pemindahan ibu kota.
Pertama, hasil kajian struktur tanah. Kedua, dampak ekonomi dari pembangunan ibu kota baru.
"Jadi sudah kami serahkan, dan Presiden akan melihat dan review dan mudah-mudahan setelah itu akan ambil keputusan," ujar Bambang di Komplek Istana Presiden, Jumat (23/8/2019).
Sebelumnya Jokowi sempat ditanya soal kepastian ibu kota pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim). Informasi ibu kota pindah ke Kaltim disampaikan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil usai rapat di Kantor Menko Perekonomian, Kamis (22/8/2019).
Namun, Jokowi belum memastikan ibu kota pindah ke Kaltim karena masih menunggu satu-dua kajian dulu. Menurut Bambang satu-dua kajian yang ditunggu Jokowi itu bukanlah materi yang kurang, melainkan perlu didalami lagi.
"Bukan kurang, artinya ada detail yang harus kami dalami dan barusan kami serahkan," tutur Bambang.
Bambang menambahkan masyarakat diharapkan sabar sampai Presiden Jokowi mengumumkan lokasi ibu kota di Kalimantan, termasuk lokasi persisnya.
"Lokasi nanti diumumkan, sabar. Yang umumkan Presiden, dah gitu aja," kata Bambang.
Halaman Selanjutnya
Halaman