"Kondisi dari ekonomi dunia confirm melemah dan ini risikonya bahkan makin meningkat. Ini muncul di dalam statement indikator-indikator yang muncul sesudah eskalasi terutama terjadi pada Juli dan Agustus," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif impor AS yang dibalas dengan China dengan menaikkan tarif lainnya membuat harga saham dunia bergejolak. Hal ini terjadi hanya dalam waktu singkat. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 5% menurut Sri Mulyani adalah hal yang baik.
"Hampir semua negara dunia alami pelemahan dan kalau Indonesia terjaga di atas 5%, sesuatu exceptional di saat seluruh negara revisi ke bawah dan bahkan resesi," katanya.
(eds/ang)