"Pengaruh spill ONWJ kita lihat secara keuangan sampai saat ini belum lihat berpengaruh secara signifikan. Kita memiliki asuransi yang bisa membackup risiko baik dari sisi anjungan, sumur, dan potensi tuntutan pihak ketiga," kata Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury, Senin (26/8/2019).
Meski demikian, pihaknya akan terus memantau dampak dari tumpahan minyak tersebut. Pertamina juga melakukan pengeboran relief well YYA untuk menyelesaikan tumpahan minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, per 23 Agustus pengeboran relief well YYA-1RW, telah menembus kedalaman 6.390 feet atau 1947 meter atau dari target 9.000 feet atau 2.765 meter. Pengeboran sumur yang secara miring ini membutuhkan akurasi tinggi karena harus mencari dan menemukan lubang sumur YYA-1. Setelahnya, baru dipompakan lumpur berat.
Selain itu, strategi berlapis untuk menahan tumpahan minyak sumur YYA-1 dilakukan
agar tidak meluas ke perairan terus dilakukan. Di offshore, dioperasikan tandon fluida, static dan movable oil boom dengan total panjang 6600 meter serta pengoperasian 5 unit oil skimmer untuk menyedot minyak yang telah terlokalisir serta penyiagaan 46 kapal.
Sedangkan di onshore, telah dipasang oil boom dengan total panjang 6825 meter yang tersebar di 8 titik di Pesisir Karawang dan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Pengembangan Kilang Balikpapan Rampung 2023 |
(ara/fdl)