Dear Mahasiswa, Ini Tips Menteri PUPR Cara Asyik Nikmati Kuliah

Dear Mahasiswa, Ini Tips Menteri PUPR Cara Asyik Nikmati Kuliah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 28 Agu 2019 10:39 WIB
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengimbau mahasiswa agar tak perlu tergesa-gesa untuk lulus kuliah. Hal itu disampaikannya saat menanggapi pernyataan Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, dalam Kuliah Umum Mahasiswa Baru Pascasarjana Fakultas Teknik UGM, Selasa (27/8).

"Kalau tadi Pak Nizam mengatakan ada stigma 'masuk UGM susah, keluar susah'. Menurut saya menempuh pendidikan tidak perlu tergesa-gesa. Pendidikan harus dinikmati," kata Basuki, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (28/8/2019).

Imbauan agar mahasiswa menikmati masa kuliahnya dibuktikan Basuki lewat didikannya terhadap anak-anaknya. Dia bilang dari ketiga anaknya yang berkuliah di UGM, tak ada satupun yang diperbolehkan untuk mengikuti akselerasi sejak SD hingga SMA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sekolah (Pascasarjana) di Amerika enam tahun, tidak satu hari pun saya membolos. Waktu tidak akan kembali lagi," kata Basuki.

Basuki menjelaskan, fokus pemerintah saat ini adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan maju. Hal ini karena persaingan global yang tidak lagi antara yang besar dengan kecil, namun antara yang cepat dengan yang lambat.

Karenanya dalam menempuh pendidikan, mahasiswa diminta tak hanya mengejar ijazah tetapi substansi juga harus dikuasai dan prosesnya harus dinikmati.


"Smart is a must, but not sufficient. Pandai harus, tapi tidak cukup dengan menjadi pandai untuk berhasil. Selain smart, kita juga harus memiliki akhlakul karimah untuk bisa memenangkan kompetisi," kata Basuki.

Basuki yang merupakan alumni Fakultas Teknik UGM 1979, mengatakan setelah lulus dan bekerja, yang menjadi landasan dirinya dalam bekerja dan berkarir adalah keluarga dan almamater.

"Semoga saya tetap bisa terus istiqomah," katanya.

Kepada para mahasiswa baru, Basuki juga menyampaikan bahwa visi pemindahan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) merupakan katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia, melalui representasi ibukota negara. IKN juga dibangun untuk menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan.

"Terakhir, desain kota yang mencerminkan identitas bangsa, mulai dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45," ungkapnya.




(eds/eds)

Hide Ads