Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan Menteri Perhubungan ingin ibu kota baru memiliki banyak transportasi massal dan ramah lingkungan.
"Pak Menhub bilang harus efisien efektif berbasis massal dan eco transport, artinya minim penggunaan bahan bakar fossil," kata Budi ditemui di sela diskusi Forum Perhubungan bersama detikcom, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyatakan besar kemungkinan transportasi massal yang sudah ada di Jakarta seperti Lintas Rel Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), dan Buss Rapid Transportation (BRT) akan dibuat di ibu kota baru. Angkutan tersebut nantinya akan dibuat berbasis energi listrik.
"Kemungkinan, pasti LRT MRT BRT ada, dan akan jadi bertenaga listrik," ungkap Budi.
Kendaraan pribadi pun akan diarahkan berenergi listrik. "Bukan cuma massalnya aja tapi kendaraan pribadinya juga," jelas Budi.
Meski begitu Budi masih enggan menjelaskan secara detil rencana transportasi di ibu kota baru. Pasalnya, Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR) pun belum ditentukan.
"Kalau sekarang masih terlalu dini ya, kalau zona RUTR sudah ditentukan tentu lebih mudah bagi kami manajemen lalu lintasnya," kata Budi.
Terakhir, Budi menyampaikan soal transportasi ibu kota baru, pemerintah akan membentuk tim dari tiga kementerian untuk membahasnya.
"Pak Menhub sudah tugasi Sekjen rancang moda transportasi dan sistemnya. Saya kira pemerintah akan bentuk tim untuk bicarakan itu, mulai dari (Kementerian) PUPR, Bappenas, dan Kemenhub untuk bicara lebih komprehensif," kata Budi.
(dna/dna)