"Kalau kita masuk kembangkan konsep lebih modern eco-green dan sebagainya, salah satunya adalah electric vehicles," ungkap Awaluddin di Hotel Harris Vertue, Harmoni, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Dengan mengedepankan konsep-konsep kendaraan bertenaga listrik yang dioperasikan secara otomatis, lanjutnya, ini akan berpotensi mengurangi tenaga kerja. Beberapa kendaraan yang bisa dioperasikan menggunakan kendaraan listrik antara lain airport public, airport shuttle dan sky train.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan bahwa konsumsi daya listrik di bandara Souekarno-Hatta sekitar 70 megawatt. Saat moda transportasi listrik sudah dioperasikan jumlah konsumsi listrik diperkirakan menjadi 130-135 megawatt dalam 5 tahun mendatang.
Saat ini Mobil Anak Bangsa (MAB), yakni nama brand bus listrik sudah dioperasikan di bandara. Nota kesepahaman sudah ditandatangani setahun lalu saat uji coba Asian Games dan Asian Paragames 2018 silam.
"Supaya nggak malu-maluin lah, Indonesia airport-nya sudah punya bus listrik," ujarnya.
Awaluddin berharap, seluruh bandara di Indonesia bisa menjadi bandara modern eco-green. Ia berjanji akan menyiapkan infrastruktur seperti stasiun penyedia listrik umum (SPLU) yang kini masih baru ada satu.
"Nanti jadi porsi tanggung jawab kalau PLN silahkan kerja sama dengan bandara juga silakan," pungkasnya.
(prf/hns)