Sulap Karung Goni Jadi Tas, Pria Ini Kantongi Omzet Rp 100 Juta

Sulap Karung Goni Jadi Tas, Pria Ini Kantongi Omzet Rp 100 Juta

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 31 Agu 2019 17:45 WIB
Foto: Dok. Rumah Karung Goni
Jakarta - Karung goni identik dengan bahan yang digunakan untuk menyimpan bahan pangan seperti kentang dan ubi. Namun, di tangan Ahmad Fajri, karung goni disulap menjadi berbagai jenis tas keren.

Pria yang berdomisili di Jakarta ini bercerita, membangun bisnisnya dengan nama Rumah Karung Goni di tahun 2014. Awal mula, ia mendapat tawaran dari seorang teman hanya untuk menjual bahan kain goni.

Namun, ia melihat peluang besar dengan membuat berbagai jenis tas dari bahan kain goni. Terlebih, goni merupakan bahan yang jarang dipakai dan menjadikannya sebagai sesuatu yang unik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karung goni merupakan hal yang tidak lazim di masyarakat dan memiliki tantangan sendiri untuk mengembangkan bisnis berbahan dasar goni ini. Ide ini berawal dari tawaran teman untuk menjual bahan goni," katanya kepada detikFinance, Jumat (30/8/2019) kemarin.


Memang, bisnisnya tak langsung berkembang pesat, dia mengaku memperkenalkan produknya ke masyarakat menjadi tantangan yang besar dalam membangun bisnis. Sebab itu, kegigihan dalam promosi perlu dilakukan agar brand yang dimiliki dikenal masyarakat luas.

Soal modal, bagi Fajri, yang paling besar adalah ide kreatif. Sementara, untuk modal uang dia menyebut tidak terlalu besar. Ia mengaku, mengeluarkan modal Rp 15 juta untuk mengembangkan Rumah Karung Goni.

"Yang menjadi modal kita di sini dan menjadi tantangan adalah ide kreatif, dan dari ide kreatif itu pula kita bisa mendapatkan modal uang, untuk modal berupa uang tidak terlalu besar," terang Fajri.

Sulap Karung Goni Jadi Tas, Pria Ini Kantongi Omzet Rp 100 JutaFoto: Dok. Rumah Karung Goni

Model bisnis Fajri ialah menjual tas sesuai pesanan dan borongan. Selain itu, ia juga menjual bahan dasarnya yang berupa kain goni itu sendiri. Adapun proses pembuatan untuk sebuah produk jadi seperti tas dimulai dari desain dilanjutkan dengan pemilihan bahan. Setelah itu, kain dipotong, sablon, dan terakhir dijahit. Proses untuk setiap borongan bervariatif antara 5-20 hari tergantung pesanan.

"Lama prosesnya relatif tergantung model dan kualitas biasanya di kisaran 5-20 hari," terangnya.

Saat memulai bisnis, ia hanya melayani dua jenis tas. Saat ini, ia bisa melayani 10 model tas. Fajri sendiri melayani minimal order 36 buah dengan harga sekitar Rp 35.000 per buah tergantung ukuran dan kualitas. Omzetnya jangan ditanya, sampai Rp 100 juta sebulan.

"Untuk (jumlah) item sih tidak menentu dan omzet belakangan ini sudah di atas Rp 100 juta," ujarnya.


Bisnis ini semakin cepat berkembang karena masyarakat semakin peduli dengan lingkungan. Alhasil, masyarakat mencari substitusi pengganti kemasan plastik.

"Produk kita sekarang sudah banyak yang meminati karena masyarakat sudah berlomba berlomba meninggalkan tas plastik dan produk kami menjadi salah satu barang subtitusinya," katanya.

Fajri memasarkan produknya hanya lewat online di Instagram @rumahkarunggoni dan marketplace lain di Bukalapak dengan nama Rumah Karung Goni.

Sulap Karung Goni Jadi Tas, Pria Ini Kantongi Omzet Rp 100 JutaFoto: Dok. Rumah Karung Goni

Fajri bercerita, kesuksesannya mengembangkan usaha karena ia tak ragu menjalankan bisnis. Menurutnya, terpenting dalam bisnis ialah jangan berpikir sulit saat menjalaninya.

"Sulit itu karena kita terlalu banyak berpikir di awal, jadi bila kita sudah terpikirkan untuk membuat usaha ya sudah jalani saja, karena dengan menjalani itu kita bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang kita pikirkan itu," tutupnya.


(ara/ara)

Hide Ads