Selain itu, juga ditetapkan pengurus baru yaitu Catur Budi Harto, Herdy Rosady Harman, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto dan Azizatun Azhimah sebagai Direksi BRI serta Loeke Larasati Agustina sebagai Komisaris BRI.
Pada saat yang sama, RUPSLB 2019 juga memberhentikan dengan hormat Sis Apik Wijayanto, Osbal Saragi Rumahorbo, R.Sophia Alizsa, dan Mohammad Irfan sebagai Direksi Bank BRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago menjelaskan perombakan direksi perseroan dilakukan dengan alasan tertentu. Ia mengatakan bahwa perombakan direksi merupakan hal biasa.
"Pemegang saham tentu punya satu tujuan yaitu bagaimana supaya agar perusahaan terus tumbuh terus jaga penyegaran dan pergantian itu hal yang biasa saja," kata Andrinof di kantor pusat BRI, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Lebih lanjut, Andrinof mengatakan, perombakan direksi didasarkan karena masa jabatan yang sudah habis hingga ditugaskan di tempat lain.
"Karena memang masa waktunya sudah lama, karena pertukaran tempat. Jadi apa yang dilakukan biasa saja," tambahnya.
Sementara, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menerangkan, pemerintah menilai Catur yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Jaringan memiliki kemampuan untuk mengembangkan bisnis BRI yang fokus pada UMKM.
"Kinerja Pak Catur di BNI-kan bagus, jadi menggerakkan sektor pertanian," terangnya di Gedung BRI 1, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Sementara untuk Hexana, menurut Gatot sengaja tidak dipilih lantaran dia masih memiliki tugas untuk membenahi Jiwasraya yang tengah mengalami masalah pembayaran premi.
"Pak Hexana biar beresin Jiwasraya, sama-sama bagus," tuturnya.
Namun Gatot enggan menjelaskan mengenai perombakan direksi BRI yang terbilang cukup besar. "Biar penyegaran," ujarnya singkat.
(ara/fdl)