Kejadian itu menarik perhatian banyak pihak dan menimbulkan polemik. Namun setelah mulai mereda, kemarin direksi BTN yang tersisa muncul ke publik.
Mereka menegaskan bahwa apa yang terjadi tidak mengganggu kinerja perusahaan. Kondisi internal perusahaan juga dalam keadaan yang normal tanpa adanya polemik.
1. Direksi BTN Ogah Berpolemik
Foto: Ari Saputra
|
"Bukan menanggapi hasil RUPS, kita nggak mau berpolemik. Tapi kami yakin yang berdelapan ini dilengkapi infrastruktur atau alat yang semua lengkap. Kalaupun dirut berhalangan, tetap berjalan dan saya jadi Plh-nya," ujarnya di Menara BTN, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Oni menjelaskan, meskipun ada polemik Suprajarto enggan menggantikan Maryono sebagai Dirut BTN, perusahaan masih tetap berjalan normal. Sebab ada ketentuan yang sudah dibuat perusahaan bahwa jika tidak ada orang yang mengisi kursi dirut akan diisi sementara oleh Plh.
"Kita tidak terpengaruh apa-apa karena kita organisasi yang besar. Kita punya rule dan ini semua berjalan. Dewan direksi yakin bank ini akan tetap berkembang," ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa delapan direksi BTN yang ada saat ini tidak terpengaruh dengan gonjang-ganjing kemarin. Dia menekankan bahwa dewan direksi akan tetap solid.
"Kami berdelapan tetap kompak dan menyatakan bekerja keras dengan effort yang luar biasa. Visinya jelas kita akan perbesar kapasitas kita sebagai bank yang fokus di perumahan," tegasnya.
2. Cerita di Balik Penunjukan Plh Dirut Hanya 2 Jam
Foto: Rachman Haryanto
|
Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P Napitupulu menjelaskan sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) perusahaan jika terjadi hal itu maka akan langsung dipilih pelaksana harian (Plh). Sesuai aturan perusahaan dipilih dewan direksi yang paling lama bekerja di BTN, dan terpilihlah Oni Febriarto Rahardjo.
Nixon menerangkan, setelah BTN menggelar RUPSLB pada 29 Agustus 2019 dan setelah mendengar keputusan Suprajarto, BTN keesokan paginya langsung menggelar rapat untuk menentukan Plh. Dia mengatakan, rapat itu berjalan normal tidak ada polemik yang terjadi.
"Jam 10 pagi hari Jumatnya, kita sudah rapat siapa pelaksana tugas dirut. Nggak lebih dari dua jam kita sudah tentukan. Santai kok kondisinya, enggak ada yang tegang-tegangan," terangnya.
3. Direksi Kewalahan Cegah Penurunan Harga Saham
Foto: Rachman Haryanto
|
"Jadi nggak usah khawatir, ini bukan yayasan sosial, PT, Tbk, BUMN yang sudah puluhan tahun, mungkin sudah ada dari jaman londo. Keberlangsungan BTN normal. Masih tetap banyak akad di kantor cabang. Jadi nggak ada yang terganggu," tambahnya.
Meskipun kabar tersebut diakuinya memberikan pengaruh terhadap pergerakan saham BTN di pasar modal. Hal itu membuat dirinya harus sering memberikan penjelasan kepada para analis saham.
"Saya juga harus rajin ke analis karena saham agak turun jadi kita harus jelasin ke analis. Mudah-mudahan dengan rajin menjelaskan harga sahamnya jadi hijau," ucapnya.
Halaman 2 dari 4