"Kalau bicara pertumbuhan ekonomi selalu terkendala kalau pertumbuhan ekonomi meningkat diikuti tekanan nilai tukar karena impor naik seiring pertumbuhan ekonomi meningkat," katanya dalam Seminar 'Mendorong Keterkaitan Antar Sektor Industri dan Antar Wilayah untuk Mendorong Pengembangan Otomotif, TPT dan Alas Kaki' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Belum lagi, lanjut dia, adanya tekanan harga yang menyebabkan inflasi. Itu juga menjadi kendala untuk meningkatkan perekonomian nasional tumbuh lebih tinggi lagi di atas 5% tanpa menyebabkan gangguan terhadap stabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka, lanjut dia, menjadi penting bagi BI untuk selalu coba memberi stimulus pertumbuhan ekonomi melalui kebijakannya. Sebagai contoh, di tengah tekanan eksternal global, BI melihat adanya ruang penurunan suku bunga.
Akhirnya BI menurunkan suku bunga dua kali sebesar 50 basis poin menjadi 5,5%.
"Harapannya disambut pelaku ekonomi, oleh kegiatan ekonomi untuk kembali tingkatkan kegiatan usaha," tambahnya.
(toy/ara)