Di sisi lain harga ayam hidup dalam negeri sedang anjlok. Bahkan peternak menyebut harga sudah menyentuh level terendah Rp 8.000 per ekor. Bila impor dari Brasil masuk ke Indonesia di tengah kondisi yang belum membaik, itu akan memperparah harga ayam dalam negeri.
"Jelas (akan memperparah anjloknya harga). Mestinya selesaikan dulu masalah dalam negeri dengan melindungi eksistensi peternak kecil ini," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Brasil masuk pasti tambah berantakan. Bukan hanya (peternak) yang kecil yang berantakan, yang gede pun akan berantakan. Itu problemnya. Jadi benahi dulu industri dalam negeri ini," jelasnya.
Lantaran impor tersebut merupakan suatu keharusan, peternak meminta pemerintah memberikan kompensasi, yaitu membuat harga pakan dan sebagainya bisa lebih terjangkau. Dengan begitu mereka memiliki daya saing.
"Kalau biaya-biaya (produksi) itu bisa turun, peternak ini juga dalam berproduksi, biaya pokok produksinya juga bisa turun kan gitu," tambahnya.
Secara terpisah, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memastikan, pemerintah sudah memperhitungkan berbagai dampak dari impor tersebut. Dan impor akan tetap terlaksana.
"Ya kemarin kan sudah dibikin rakornya untuk itu. Kan sudah kita hitung dampaknya ke semua sektor," tambahnya.
(toy/zlf)