Menanti 'Sihir' Tol Cisumdawu untuk Bandara Kertajati

Menanti 'Sihir' Tol Cisumdawu untuk Bandara Kertajati

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 06 Sep 2019 06:40 WIB
Menanti Sihir Tol Cisumdawu untuk Bandara Kertajati
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih mengawal pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Tol yang membentang 60,47 kilometer (km) ini diperkirakan bisa memberi dampak signifikan terhadap operasional Bandara Kertajati di Majalengka.

Bandara Internasional Kertajati ini kini mulai sepi penumpang lantaran lokasinya yang belum didukung oleh konektivitas infrastruktur yang baik. Tol Cisumdawu nantinya akan memberikan akses bagi masyarakat khususnya Bandung lebih mudah menuju Kertajati.

Jika tol Cisumdawu sudah beroperasi, maka masyarakat Bandung bisa menempuh selama 45 menit ke Kertajati. Sedangkan saat ini bisa mencapai tiga jam. Pemerintah sendiri menargetkan pengoperasian tol Cisumdawu pada akhir 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bagaimana progres pembangunannya hingga saat ini? Simak selengkapnya di sana:

Progres Tol Cisumdawu

Foto: Hendra Kusuma
Tol yang memiliki total panjang sekitar 60,47 km ini terdiri dari enam seksi dan dikerjakan oleh banyak perusahaan. Seperti seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan perusahaan asal China. Total investasi jalan tol ini sekitar Rp 8,41 triliun.

Untuk seksi 1 dengan rute Cileunyi-Rancakalong (10,57 km), progres pembebasan lahan sudah 72,77% dengan konstruksi mencapai 45,47%. Kontraktor seksi I adalah CRBC dengan Adhi Karya.

Seksi 2 dengan total panjang 17,05 km pembangunannya dibagi dua fase. Di mana fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017. Pada fase I ini memiliki panjang sekitar 7 km. Sedangkan Fase II Ciherang-Sumedang memiliki panjang sekitar 10,7 km dengan progres pembangunan mencapai 74,62% dan lahan 98,9%.

Jika ditotal secara menyeluruh antara seksi 1 dan 2, maka total pembebasan lahannya 86,33% dan fisiknya mencapai 70,64%.

Sementara seksi 3 hingga 6 yang dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sepanjang 32,65 km masih belum banyak kemajuan. Khusus seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,5 km peogres pembebasan lahan mencapai 99,76%, sedangkan pembangunannya 80%. Sedangkan sisanya, seksi 4 hingga 6 belum tersentuh pembangunan sama sekali, hanya pada seksi 6 saja yang sudah ada pembebasan lahan sebesar 16,34%.

Dapat diketahui, seksi 4 dari Cimalaka-Legok dengan panjang 8,20 km. Seksi 5 dari Legok-Ujung Jaya dengan panjang 14,90 km. Seksi 6 dari Ujung Jaya-Dawuan dengan panjang 6,06 km.

Tol Cisumdawu menjadi bagian tak terpisahkan dari Bandara Kertajati. Tol ini menjadi jalan akses yang bisa mempercepat warga Bandung dan sekitarnya menuju Bandara yang berlokasi di Majalengka tersebut.

Waktu tempuh dari yang semula hitungan menit menuju bandara Husein Sastra Negara pun kini harus berganti hitungan jam demi menuju ke Kertajati.

Pemerintah Ambil Alih Kerjaan Kontraktor China

Foto: Hendra Kusuma
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan telah mengambil alih sebagian porsi pengerjaan proyek kontraktor asal China di tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, perubahan porsi pengerjaan proyek demi mempercepat penyelesaian tol Cisundawu.

"Tadi Pak Menteri (Basuki Hadimuljono) kemarin bilang coba selesaikan pembagian tugas kontraktor asal China dengan kita. Ada pengalihan dari 65:35 persen jadi 45:55 persen," kata Danang saat meninjau tol Cisumdawu, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019).

Pada tol Cisumdawu seksi 1 dan seksi 2 yaitu dari Cileunyi- Sumedang merupakan pengerjaan bersama antara pemerintah dengan kontraktor asal China, antara lain Metallurgy Corporation of China (MCC), China Road and Bridge Corporation (CRBC), dan Shanghai Construction Group (SCG).

Dengan adanya pengambilalihan porsi pengerjaan, kata Danang, maka pengerjaan kontraktor asal China ini menjadi lebih sedikit. Tadinya porsi pengerjaan kontraktor China dengan pemerintah yakni 65% dengan 35%. Saat ini, pengerjaannya menjadi 45% untuk ketiga kontraktor asal China dan 55% oleh Kementerian PUPR.

47% Tol Cisumdawu Belum Tersentuh

Foto: Trio Hamdani
Dari 32,65 km ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang dibangun oleh badan usaha jalan tol (BUJT), baru ada 4,5 km yang terbangun hingga saat ini. Pembangunan porsi BUJT ini terkendala oleh pengadaan lahan.

PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku pemilik konsesi baru akan menyelesaikan pembangunan tol Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,5 km pada akhir tahun 2019 mendatang. Sedangkan sisanya belum ada pembangunan sama sekali, dengan pembebasan lahan masih sangat minim.

"Kami targetkan selesai Desember 2019 untuk seksi 3 operasional walaupun 4 km," kata Direktur Teknik CKJT Bagus Medi saat meninjau proyek tol Cisumdawu, Jawa Barat, Kamis (5/6/2019).

Tol Sumedang-Cimalaka merupakan bagian dari tol Cisumdawu yang membentang sepanjang 60,47 km. Tol Sumedang-Cimalaka merupakan salah satu seksi yang digarap oleh CKJT. Artinya, masih ada sekitar 47% dari total ruas tol Cisumdawu belum dibangun sama sekali.

Pada Tol Cisumdawu, CKJT membangun 32,65 km untuk porsi BUJT. Tol Sumedang-Cimalaka masuk dalam seksi 3 yang progres pembangunan fisiknya sudah 80% dan pembebasan lahan 99,76%.


Halaman 2 dari 4
(hek/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads