Di depan Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas)/Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, dia mengatakan selama ini turis mesti ke Jakarta atau daerah lain dulu baru bisa ke Papua Barat. Hal itu membuat harga tiket jadi mahal.
"Penghambat pariwisata Papua Barat itu adalah harga tiket mahal, ini signifikan sekali untuk pariwisata, Jakarta-Raja Ampat lebih mahal daripada Jakarta ke Sidney, Tokyo, dan segala macam," kata Lakotani di Hotel Santika, Ambon, Kamis (12/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita minta mungkin ada penerbangan dari Sydney misalnya langsung ke Raja Ampat, jadi turis tidak perlu lagi itu ke Jakarta dulu, Bali dulu. Nah kalau penerbangan internasional ini tiketnya mereka murah jadi mau ke sini (Papua Barat)," kata Lakotani.
Dia mencontohkan dahulu ada rute penerbangan Honolulu langsung ke Biak, rute itu membuat daerah Biak menjadi bergairah. Namun, tak lama setelah rutenya tidak lagi diterbangi, Biak jadi mati suri.
"Dulu di Papua ada Honolulu ke Biak itu sangat luar biasa, itu waktu terputus rutenya Biak jadi mati suri. Jadi kami minta jalur internasional penerbangan untuk masik ke Papua Barat," kata Lakotani.
(fdl/fdl)