Pesawat N250 merupakan maha karya BJ Habibie yang didedikasikan untuk negara. Melalui kejeniusannya dia berhasil membuktikan bahwa anak bangsa mampu memproduksi pesawat di tengah keterbatasan yang ada.
Pesawat N250 mulai dirancang bangun pada tahun 1986. Pada tahun 1995 pesawat tersebut berhasil mengudara di langit Indonesia. Rasa bangga begitu dirasakan atas keberhasilan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai negara berkembang mampu menunjukkan ke dunia kita advance di bidang teknologi. Pada 1997 N250 terbang ke Paris Air Show dan menunjukkan ke dunia Indonesia telah mampu dan sudah di depan," kata Plt Sekretaris Perusahaan, PT Dirgantara Indonesia (DI) Irlan Budiman, saat ditemui di PTDI, Kota Bandung, Kamis (12/9/2019).
Menurutnya, keberhasilan anak bangsa dalam membuat pesawat N250 sempat membuat sejumlah negara khawatir. Mereka takut pesawat karya anak bangsa ini menyaingi produksi pesawat dari negara-negara lain yang telah lebih dulu diciptakan.
"Negara-negara lain ketakutan (Indonesia) bisa menyaingi," ucapnya.
Namun sayang cerita manis pesawat N250 karya BJ Habibie harus terhenti saat Indonesia diterpa krisis moneter pada tahun 1998. Proyek pesawat N250 disetop oleh negara akibat krisis ekonomi tersebut.
"1998 kita krisis moneter, IMF meminta N250 distop pendanaannya," kata dia.
Kini pesawat yang membuat bangga bangsa Indonesia hanya bisa teronggok di salah satu hanggar kawasan PTDI. Pesawat N250 Gatotkaca tak lagi bisa mengudara di langit Indonesia.
"Sudah tidak bisa terbang. Kalau mau dikembangkan lagi juga ini butuh biaya besar," ucapnya.
Demi meneruskan cita-cita serta semangat BJ Habibie, PTDI kini sedang mengembangkan pesawat N 219. Pesawat tersebut saat ini masih menjalani tahap sertifikasi dan ditargetkan pada 2020 mendatang sudah bisa diproduksi secara masal.
"Kita teruskan cita-cita Pak Habibie dengan membuat pesawat N219," ucapnya.
(mso/hns)