Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyisir produk-produk apa saja yang bisa digenjot ke AS.
"Ini kan ada US Chambers, rapat sama kita, pengusaha-pengusaha untuk apa yang kita supply dan apa yang kita lakukan," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Jumat (13/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjutnya, AS merupakan pasar yang besar. Menurutnya, upaya menggenjot ekspor ke AS untuk menggeser dominasi pasar China.
"Yang besar ini kan US kita menggantikan peranan China sebagian itu kan besar sekali yang diperlukan dan ini yang mau kita ganti," ujarnya.
Sambungnya, Indonesia sendiri memiliki produk yang berpotensi untuk digenjot seperti tekstil dan sepatu. Terlebih, kapasitas produksi Indonesia untuk produk tersebut cukup besar.
"Mulai dari tekstil, garmen, yang bisa kita supply sepatu macam-macam yang sekarang ini bisa double kapasitas kita," ujarnya.
Tambahnya, dengan kondisi perang dagang saat ini barang Indonesia ke AS bisa kompetitif karena pemberlakuan bea masuk.
"Kita sudah kompetitif kalau dengan bea masuk yang begitu tinggi oleh China itu," tutupnya.
(eds/eds)