Masker yang biasanya di jual di toko obat dan apotek berwarna hijau dan putih kini paling dicari warga Pekanbaru. Masyarakat membeli masker ini selama kabut asap mengepung Riau sekitar dua bulan terakhir ini.
Tidak hanya masyarakat, perusahaan atau komunitas masyarakat di Riau juga memborong masker dalam jumlah banyak untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat terutama yang menggunakan sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain masker yang ada di toko obat atau apotek, masker dengan model yang berbeda juga ramai sekarang di jual di tepi jalan. Masker yang dijajakan ini berbahan dasar kain dengan beragam warna.
"Saya jualan ini sudah satu bulan sejak asap muncul lagi. Masker yang saya jual berbeda dengan yang di toko obat. Ini berbahan dasar kain, yang bisa dicuci kembali," kata Fuad (38) penjual masker di Jl Subrantas.
Fuad menjelaskan, awal berjualan masker sebulan yang lalu pembelinya lumayan banyak. Namun sepekan terakhir ini, pesaing tambah banyak karena asap semakin pekat.
"Waktu asap mulai banyak, jualan saya banyak yang beli. Tapi seminggu ini, yang beli berkurang. Ini karena banyak pedagang dadak lainnya berjualan yang sama. Walau pun begitu, pembeli tetap ada saja. Apa lagi kalau asap lagi pekat," kata Fuad.
Berbeda lagi dengan pengakuan Bahtiar (50) yang berjualan masker di Jl Sudirman, Pekanbaru. Padahal, sebelumnya ia sehari-hari biasa berjualan es tebu di pinggir jalan.
"Sambil jualan es tebu, saya juga sekarang jualan masker. Jualan masker ini musiman saja kalau lagi ramai asap. Lumayan juga, banyak yang beli, harganya murah kok Rp 5.000 satu," kata Bahtiar.
(cha/fdl)