"Kami bertemu pejabat Pemerintah Daerah Maryland bidang agribisnis. Pertemuan ini sebagai upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses pasar dan nilai perdagangan ke depan," ujar Banun dalam keterangan tertulis, Minggu (15/9/2019).
Banun menjelaskan delegasi RI menawarkan produk Sarang Burung Walet (SBW) yang merupakan produk natural asli Indonesia. Produk ini memiliki potensi ekspor sebesar 1600 ton pada tahun 2028 dengan nilai transaksi US$ 1,6 miliar per tahun.
"Produk kita yang memiliki keunggulan kita dorong masuk pasar AS untuk mensuplai kebutuhan makanan specialty, industri obat dan kosmetika mereka," katanya.
Ketua Delri ini menyampaikan Indonesia saat ini sedang melakukan berbagai reformasi nasional, terkait dengan perbaikan ekosistem investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), dengan berbagai kebijakan insentif untuk mendorong Foreign Direct Investment
Indonesia mengundang investor Maryland State untuk melakukan investasi di bidang pengembangan produksi kedelai secara modern, pengembangan pembibitan dan kebun buah tropis dengan teknologi budidaya maju, yang di integrasi dengan sistem warehousing dalam rantai dingin produk-produk hortikultura untuk tujuan ekspor.
"Selain itu, ada industri penggemukan dan prosesing daging serta industri pakan ruminansia dan unggas dengan pemanfaatan limbah sawit dan jagung yang kebutuhannya dari tahun ke tahun terus meningkat," ujarnya.
"Untuk itu kami mengundang partisipasi investor dari Maryland State, karena adanya peluang menopang kebutuhan pangan di Indonesia, termasuk untuk Ibu Kota Indonesia yang baru. Karena itu kita minta daftar calon investor potensial dan minat bidang usaha investasinya dari pihak Maryland Department of Agriculture," imbuhnya.
Pertemuan delegasi Indonesia di World Trade Center Baltimore ini diterima Mr Steve Connelly selaku Asistant Secretary Departemen Pertanian Maryland, Bidang Pemasaran Industri Peternakan dan Layanan Konsumen. Kemudian Theresa A.Brophy selaku Direktur Pemasaran Internasional.
"Kerja sama dan investasi kedua negara akan saling menguntungkan, mengingat masing-masing memiliki kelebihan di sektor agribisnis dan teknologi," kata Banun yang memimpin rombongan delegasi Indonesia, dengan didampingi Rachmad Poetranto selaku Agricultural Specialist, Attani KBRI Washington DC.
Sementara itu, Felicia Pullam selaku Manajer Regional Asia Timur, Bidang Investasi Internasional dan Perdagangan, menyarankan perlunya promosi yang lebih intens tentang manfaat SBW, khususnya untuk pasar Maryland State yang warga keturunan China nya cukup besar sebagai pintu masuk pasar SBW ke Amerika Serikat.
(mul/ega)