Bahlil mengungkapkan para pengusaha muda tanah air perlu naik kelas. Hal ini menjadi aspirasi para pengurus Hipmi periode 2015-2019.
"Politik, gubernur sudah berganti, menteri berganti, tetapi konglomeratnya belum berganti, itu-itu saja," kata Bahlil di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu, Presiden Jokowi mengungkapkan hingga saat ini masih menunggu 20 daftar nama calon konglomerat yang sejak tiga tahun telah disampaikan kepada Hipmi dan Kadin Indonesia. Hanya saja sampai saat ini dirinya mengaku belum menerima daftar tersebut.
"Adinda Bahlil menyampaikan perlu konglomerat baru, perlu saya ingatkan, bahwa tiga tahun yang lalu saya udah minta kepada Hipmi, kepada Kadin 20 nama, tapi sampai sekarang saya belum dapat 20 nama itu," kata Jokowi.
"Saya tidak tahu apakah masih dalam proses seleksi atau dalam proses yang lainnya," sambungnya.
Meski belum menerima, Jokowi mengaku bahwa konglomerat baru memang diperlukan mengingat ekonomi Indonesia yang terus berkembang. Sehingga, untuk memunculkan para konglomerat baru maka Pemerintah perlu turun tangan memberikan jalan bagi pengusaha memanfaatkan peluang bisnis di tanah air.
"Memang pemerintah perlu turun tangan memberikan jalan, memberikan peluang peluang yang ada kepada mereka dan pemerintah akan terus memperkokoh kelembagaan kabinet yang bisa mengurus investasi, yang mampu membujuk investor, untuk menciptakan berbagai macam spill over," ungkap Jokowi.
(hek/eds)