Saat menjadi pembicara, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa para peserta yang hadir lebih ingin melihat Robiot Sophia yang pertama kali didatangkan pertama kali ke Indonesia.
"Saya pikir banyak dari Anda yang datang ke sini tidak ingin berpartisipasi dan mendengarkan, tetapi saya curiga bahwa banyak dari Anda yang datang ke sini ingin melihat Sophia, The Robot," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robot hasil karya Hanson Robotics -perusahaan teknologi di Hong Kong- ini pun telah berhasil berinteraksi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Bahkan, Rudiantara mengajak robot tersebut berkencan.
Namun, pada sesi Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, Robot Sophia tidak ditampilkan sehingga tidak ada interaksi dengan Sri Mulyani.
"Saya yakin banyak dari Anda sudah mengambil kesempatan selfie bersamanya. Saya berharap bahwa saya masih memiliki kesempatan untuk berfoto selfie dengan Sophia," jelasnya.
Menurut Sri Mulyani, kehadiran robot berbentuk manusia berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) ini sudah didiskusikan oleh banyak negara. Mulai dari kewarganegaraannya hingga pengenaan pajak.
Robot Sophia sendiri kini sudah mendapat identitas kewarganegaraan dari Arab Saudi pada tahun 2017.
"Jadi ketika Anda semua berbicara tentang pajak untuk robot, saya pikir itu nyata karena Sophia memiliki kewarganegaraan. Saya bertanya-tanya ketika dia memasuki Indonesia apakah dia memiliki paspor dan petugas imigrasi sudah memproses paspor? Jadi selamat datang Sophia dan selamat datang di dunia baru," ungkapnya.
(hek/eds)