Mengutip laman, blog teknologi BleepingComputer, data yang yang bocor terdiri dari informasi kartu penduduk atau KTP penumpang, alamat, nomor telpon, email hingga nomor paspor.
Data-data tersebut diakses dari sebuah penyimpanan virtual Amazone Web Service yang dibuka via web.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang bocor terbagi dalam dua database, pertama berisi 21 juta data, dan database lainnya berisi 14 juta data yang tersimpan dalam file backup yang dibuat pada Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.
Hingga berita ini diturunkan, detikcom masih berupaya meminta konfirmasi kepada pihak lion air. Namun, permintaan konfirmasi kepada Corporate Communications Strategic Lion Air Danang via telpon dan aplikasi pesan whatsapp belum juga direspons.
(dna/dna)