Kementan Dorong Laju Ekspor Lewat Kemudahan Perizinan

Kementan Dorong Laju Ekspor Lewat Kemudahan Perizinan

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Rabu, 18 Sep 2019 12:45 WIB
Mentan Amran Sulaiman saat melepas ekspor/Foto: Kementan
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini terus berupaya mendorong peningkatan ekspor pertanian. Akselerasi ekspor pertanian di antaranya dilakukan dengan membenahi semua layanan perizinan.

"Kementan terus melakukan terobosan kebijakan, terutama menyangkut peningkatan produksi dan ekspor. Beberapa terobosan yang sudah dilakukan seperti perbaikan sistem layanan karantina, membangun kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif, serta peningkatan efisiensi biaya produksi dan daya saing," ungkap Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis, Rabu (18/09/2019).

Menurut Boga, komitmen pemerintah tersebut tercermin dari peningkatan ekspor selama Januari-Juli dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama Januari-Juli, ekspor produk pertanian meningkat tajam, yakni sebesar 3,0%. Angka ini jauh meningkat jika dibandingkan Januari-Juli 2018 yang hanya 22,71 juta ton atau meningkat menjadi 23,39 juta ton.


"Dari segi raihan nilai, pada Januari-Juli 2019, Indonesia juga tercatat mengalami surplus perdagangan produk pertanian sebesar US$ 4,25 miliar atau setara Rp 61,52 triliun," papar Boga.

Sementara itu mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan Agustus 2019 tercatat positif atau mengalami surplus. Komoditas hasil pertanian disebut berperan besar dalam menyumbang surplus neraca perdagangan Agustus 2019.

Dari data BPS, nilai ekspor Indonesia dari pertanian sebesar US$0,34 miliar. Perubahan ini tercatat positif, month to month sebesar 7,70% dan secara year on year naik 12,0%.

Dikatakan Boga, torehan positif ekspor pertanian pada bulan Agustus 2019 menunjukkan konsistensi kinerja sektor pertanian. Boga mengapresiasi semua pihak yang terlibat, terutama petani sebagai pelaku utama produksi. Apalagi peningkatan ini tidak hanya menandai peningkatan produksi pertanian secara kuantitas, tapi juga kualitas.


"Negara tujuan ekspor biasanya mensyaratkan standar kualitas tertentu untuk produk-produk yang masuk negara mereka. Keberhasilan meningkatkan ekspor tentunya menjadi bukti bahwa petani kita sudah bisa memenuhi standar kualitas tersebut," pungkas Boga.


(prf/hns)

Hide Ads