Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana Banguningsih Pramesti menilai akses jalan lebih penting guna meramaikan penerbangan dari BIJB.
"Nama tidak terlalu penting, yang penting adalah jalan akses tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) selesai," tegas Polana saat dihubungi detikcom, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol yang membentang sepanjang 61,5 km ini ditargetkan beroperasi akhir 2020. Progresnya, hingga saat ini progres pembebasan lahan Seksi I-II Tol Cisumdawu sepanjang 27,62 km sudah mencapai 87,65%. Sedangkan, progres konstruksinya sudah 69,79%.
Sedangkan, untuk Seksi III-VI Tol Cisumdawu sepanjang 33,22 km, progres pembebasan lahannya sudah 29,03%. Untuk proses konstruksinya baru mencapai 9,3% (semuanya di Seksi III).
Untuk Seksi VI sendiri yang sepanjang 6 km dan merupakan titik terdekat ke Bandara Kertajati, hingga saat ini masih proses pembebasan lahan, atau belum ada konstruksi apapun.
Polana mengungkapkan, pergantian nama Bandara Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie secara teknis bisa dilakukan asal semua persyaratan yang berlaku dipenuhi. Hanya saja hingga saat ini pihaknya belum menerima proposal dari Pemprov Jawa Barat terkait dengan usulan pergantian nama bandara.
"Belum ada usulan perubahan nama secara formal," ungkap dia.
(hek/ara)