detikcom mendatangi lahan yang dikelola PT ITCI Hutani Manunggal (IHM). Kami pergi menuju IHM pada Kamis (12/9/2019) dari kantor Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku. IHM sendiri merupakan pemasok strategis dengan kontribusi yang signifikan terhadap anak usaha APRIL yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP).
Izin IHM saat ini berupa pengelolaan HTI dalam bentuk Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HTI). Sedangkan APRIL Group adalah perusahaan milik miliuner Sukanto Tanoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama perjalanan, jalan terbilang mulus. Jalan dicor dengan cukup merata. Namun, ketika memasuki kawasan hutan industri jalan mulai begelombang. Pasalnya, kondisi jalan masih tanah.
Bukan hanya itu, debu bertebaran tiap kali dilewati. Tanahnya begitu kering karena kondisi musim kemarau. Di sekeliling kawasan hutan, ada banyak jenis pohon, dari mulai pohon eukaliptus sampai pohon akasia. Ada pula lahan hutan yang baru dibabat.
Mengecek Titik Ibu Kota Baru
Kami lantas menemui Muhammad Hatta Tanri selaku Manager Social Security License (SSL) HM. Kami berusaha mencari informasi terkait letak ibu kota baru di kawasan hutan konsesi PT ITCI IHM. Namun, Hatta mengaku bahwa dirinya belum mendapat infornmasi terkait hal tersebut.
"Belum dapat konfirmasi ada di daerah sini ITCI sebelah IHM. Kalau persisnya kita belum tahu (titik ibu kota baru)," kata Hatta kepada Tim Jelajah Ibu Kota baru detikcom.
Meskipun begitu, dia menyebut ada tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah mengecek lahan hutan tersebut. Namun dia tak tahu menahu terkait aktivitas apa yang mereka lakukan.
"Kalau mereka memang ada beberapa tim. Cuma secara pastinya (aktivitasnya) nggak diberi tahu," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan bahwa PT ITCI IHM ini sudah beroperasi sejak tahun 1993. Lahannya sendiri memiliki luas 163.000 hektare (ha).
Saat mewawancarai Hatta, salah seorang karyawan lainnya ikut bicara terkait rencana pemindahan ibu kota. Munurutnya, jika memang nantinya lahan konsesi di IHM akan dipakai negara, ancaman PHK datang menghantui.
"Ya kalau lokasi Ibu kota benar ada di lahan hutan ini, ya mau nggak mau kita harus berkemas Pak. Siap-siap di-PHK," ujarnya dengan nada murung.
(rdp/ara)