Dia bilang, arus pembangunan ekonomi selama ini dimulai dari atas dengan harapan ketika sudah kuat maka akan menghidupkan yang atas. Namun kenyataannya, kata Ma'ruf Amin hal itu tidak terealisasi dengan baik. Sehingga, majelis ulama Indonesia (MUI) mengusung arus baru dalam pembangunan ekonomi.
"Kenapa majelis ulama mengusung arus baru, karena yang lama itu pembangunannya dari atas hanya menciptakan konglomerasi dengan harapan supaya nanti kalau sudah kuat menetes ke bawah, ternyata tidak netes-netes," kata Ma'ruf Amin saat membuka acara Gerakan Nasional Kedaulatan Pangan di Gran Sahid Hotel, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf Amin menjelaskan, konsep pembangunan ekonomi dari bawah yang diusung adalah tetap melibatkan para konglomerat tanah air, bukan membuat persaingan antara kelas bawah dengan kelas atas.
"Tapi dengan berkolaborasi, bersinergi dan bekerjasama supaya saling menguatkan bukan saling mematikan, sehingga ekonomi nasional kita lebih kuat lagi, ini harapannya," tegas dia.
Oleh karena itu, Ma'ruf Amin berharap acara Gerakan Nasional Kedaulatan Pangan ini mampu memberikan hasil yang baik bagi perekonomian. Khususnya mengenai arus baru pembangunan ekonomi.
"Saya ingin sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pinbas (pusat inkubasi bisnis syariah) yang pada hari ini menyelenggarakan gerakan nasional kedaulatan pangan, ini bagian dalam mengembangkan arus baru ekonomi Indonesia," ungkapnya.
(hek/eds)