Resign dari Kontraktor, Pengusaha Bobba Ini Raup Untung Puluhan Juta

Resign dari Kontraktor, Pengusaha Bobba Ini Raup Untung Puluhan Juta

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Sabtu, 21 Sep 2019 21:22 WIB
Foto: Dok. Caper Indonesia
Jakarta - Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Lirik tersebut barangkali menjadi inspirasi seorang Stephen Lesmana, pengusaha waralaba minuman olahan Caper alias counter anti baper. Caper adalah kafe yang menyajikan minuman kekinian berbagai macam olahan dengan topping pudding atau bubble. Bahan bakunya dari kakao, kopi, dan teh nusantara

Lewat harga terjangkau dan bahan baku berkualitas, Stephen mengusung produk minuman olahannya lewat merk Caper. Caper yang dirintisnya sejak 2016 ini berhasil berkembang dengan menambah beberapa gerai yang tersebar di Jakarta, Tangerang, hingga Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski berasal dari latar belakang akademis sarjana teknik, namun Stephen berhasil mengembangkan usahanya tersebut dalam waktu relatif singkat. Jauh sebelum merintis Caper, sekitar delapan tahun yang lalu Stephen memulai usahanya di bidang penjualan minuman atau beverages di usia 25 tahun.



Stephen yang saat itu bekerja sebagai seorang kontraktor memutar balik 'setirnya' menjadi pengusaha kuliner minuman lantaran kegemarannya dalam berbisnis. Lewat merk Milkyway, Stephen merilis minuman dengan bahan dasar cokelat yang diraciknya sendiri.

Pria berusia 33 tahun tersebut mengaku menyayangkan sumber daya Indonesia yang melimpah namun tak cukup dioptimalkan. Bahan kakao yang diambilnya dari Sulawesi pun melahirkan minuman Milkyway yang kini dipasarkan lewat beberapa gerai ritel supermarket.

"Saya melihat sumber daya kita melimpah dan kualitasnya sangat baik. Karena saya juga passion di bisnis mulai dari kuliah, makanya saya memilih jalan ini," kata Stephen saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Setelah berhasil merilis Milkyway, Stephen kemudian mendirikan kedai minumannya sendiri pada Februari 2016 lalu di Cengkareng, dengan nama Caper. Bisnis ritel di supermarket yang mulai goyang pada saat itu menambah keyakinannya untuk membuka kafe minuman sendiri dengan rasa yang autentik.

Tak tanggung-tanggung, Stephen mengeluarkan modal hingga Rp 70 juta untuk membangun bisnis minuman barunya tersebut. Namun, dia bilang sudah bisa balik modal dalam waktu tiga bulan, dengan catatan minimal minumannya laku terjual rata-rata 80 cups dalam sehari.

Benar saja, dengan harga jual minuman Rp 8.500-15.000, Stephen berhasil menjual minumannya sebanyak 70-80 cups sehari. Uang yang berhasil dikumpulkan dalam sehari bisa mencapai Rp 2 juta.

Outlet Caper IndonesiaOutlet Caper Indonesia Foto: Dok. Caper Indonesia




Varian minuman yang ditawarkannya mulai dari choco banana, chocolate special, greentea matcha, dan pudding bubble gum. Menyasar pasar menengah-bawah, Stephen memakai jurus harga murah dan kualitas mumpuni dalam menjual produk minumannya.

"Andalannya harga terjangkau dengan kualitas terbaik," katanya.

Dengan omzet Rp 2 juta sehari, Stephen mengaku bisa memperoleh laba hingga Rp 30 juta dalam sebulan. Hal inilah yang membuatnya yakin balik modal bisnis ini bisa dicapai dalam kurun waktu tiga bulan.

Meski saat ini banyak bisnis minuman bobba dan brown sugar di pasar, namun Stephen mengaku bisa terus bersaing lewat jurus harga dan kualitas yang diandalkannya tadi. Pesannya untuk para pebisnis muda, semoga bisa selalu inovatif dan teguh dalam berkarya.

"Daya tahannya harus kuat dan fokus," ungkapnya.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Caper, bisa dilihat lewat channel berikut:
Instagram @caper.indonesia




(eds/ara)

Hide Ads