"Besok kita akan tandatangan dengan pemerintah Jepang, MoU untuk Kereta Cepat Jakarta-Surabaya," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di kantornya, Senin (23/9/2019).
Penandatanganan tersebut, utamanya dalam rangka melaksanakan studi kelayakan (feasibility study/FS) yang dilakukan oleh pihak Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, lanjut Budi, Indonesia juga akan terlibat untuk memberikan masukan terkait proyek tersebut, yaitu melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) maupun insinyur di bidang perkeretaapian.
"BPPT memberikan masukan-masukan atau memberikan semacam pra studi. Insinyur kereta api yang ada di Kementerian Perhubungan juga memberikan masukan-masukan kepada mereka sehingga (mereka) itu terlibat," tambahnya.
Hingga kini memang belum ada komitmen resmi hitam di atas putih antara Indonesia dengan Jepang mengenai proyek tersebut. Setelah dilakukan MoU antar kedua belah pihak maka sudah dipastikan proyek tersebut bakal dikerjasamakan dengan Jepang.
(toy/ara)