Buwas Geram, Ada 'Preman' Sunat Jatah Bantuan Pangan Warga Miskin

Buwas Geram, Ada 'Preman' Sunat Jatah Bantuan Pangan Warga Miskin

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 23 Sep 2019 12:55 WIB
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyebutkan aksi oknum dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merugikan masyarakat atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Buwas mengatakan, aksi oknum ini memotong jatah KPM dalam BPNT menjadi hanya 2/3 per bulan.

Perlu diketahui, KPM bisa mendapatkan BPNT sebesar Rp 110.000 per bulan untuk dibelanjakan ke e-warong dan akan mendapatkan beras dan telur. Namun, karena aksi oknum ini, KPM hanya bisa membelanjakan sekitar Rp 75.000 dari BPNT. Belum lagi kualitasnya yang dikurangi.

"Kami menjadi pihak yang paling dirugikan. Saudara-saudara penerima BPNT ini sangat dirugikan karena dia hanya terima 2/3 belum lagi kualitasnya," ujar Buwas di Gedung Bulog, Jakarta, Senin (23/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paket ini, faktanya KPM hanya terima Rp 75.000 per paket (atau per bulan), kan berarti kehilangan Rp 30.000-an," lanjut dia.



Dengan pemotongan tersebut, maka para oknum ini bisa meraup sekitar Rp 30.000 dari BPNT per KPM per bulan.

"Ini preman-preman yang nggak tau siapa ini, dia berani minta per paket Rp 30.000," sebut dia.

Sehingga, dengan pemotongan tersebut maka KPM hanya bisa berbelanja maksimal 7 kilogram (kg) beras per bulan. Padahal, jatahnya sebanyak 10 kg per bulan.

"Aturan menerima 10 kg sudah disunat hanya menerima 7 kg maksimal. Semua ini ditimbang, ini tidak ada yang 10 kg, hanya 7 kg atau 5 kg," ucap Buwas.

Bahkan, aksi lainnya yang dilakukan oknum adalah dengan mengumpulkan kartu BPNT dari sejumlah KPM, lalu oknum tersebut mengakses kartu tersebut ke e-warong dengan ditukar uang tunai Rp 75.000. Nantinya, uang tersebut dikembalikan lagi kepada KPM.

"Jadi gini, umpamanya satu RT dikumpulkan atau satu RW. Dikumpulkan oleh satu orang, nanti datang ke e-warong, digesek nanti dikasih uang tunai. Ada yang Rp 50.000, Rp 70.000, paling besar Rp 80.000, sudah. Dia (KPM) nggak terima beras, terima duit, nanti dibagikan oleh masing-masing koordinatornya Rp 75.000," papar dia.



Buwas Geram, Ada 'Preman' Sunat Jatah Bantuan Pangan Warga Miskin



(eds/eds)

Hide Ads