Siasat Pengusaha UMKM Perikanan Simeulue Saat Angin Musim Barat Tiba

Siasat Pengusaha UMKM Perikanan Simeulue Saat Angin Musim Barat Tiba

Uji Sukma Medianti - detikFinance
Selasa, 24 Sep 2019 16:29 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Simeulue - Kehidupan masyarakat pesisir mayoritas bekerja sebagai nelayan. Seperti para warga di Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh.

Namun, hasil tangkapan berkurang ketika angin musim barat tiba. Para nelayan pun harus gigit jari karena hasil tangkapan jadi berkurang. Hal ini juga dirasakan oleh Wahyuni (38), adalah pemilik UMKM UD Abi.

Akhir-akhir ini, pendapatan dari hasil laut turun drastis dari ratusan juta saat angin musim timur, menjadi sekitar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta di saat angin musim barat tiba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kalau musim barat tiba paling sedikit minimal tertutupi biaya buat para anggota bagan," tuturnya.


Sebagai pemilik usaha penangkaran ikan dan hasil laut, ia juga memiliki enam bagan atau kapal yang tiap kapalnya diisi oleh empat anggota nelayan.

"Kita punya bagan, kita kasih bagan sama anggota. Per kapal kalau musim timur bisa ratusan juta," ujarnya saat ditemui detikcom.

Namun, disadari Wahyuni mengais rezeki dari laut sifatnya musiman. Untuk itu, ia mulai berpikir mencari usaha lain untuk menutupi kerugiannya ketika hasil laut sedang tidak bagus.

"Akhirnya kebetulan saya ditawarkan kredit KUR dari BRI waktu itu, saya pakai untuk beli lahan perkebunan," tuturnya.

"(Pinjam KUR) karena waktu itu lagi mau usaha perkebunan karena kan kalau laut gini gak menentu apa lagi saat angin musim barat gini kan," lanjutnya.

Adapun, uang dari hasil perkebunan cengkeh yang dimilikinya kadang ia gunakan juga untuk menambal biaya logistik para nelayan anggotanya.

"Kita kasih bagan sama anggota dari belanja turun ke laut sampai belanja rumah tangga. Satu kalam (paling lama melaut 20 hari) kita kasih Rp 15 juta per bagan" ujarnya.


Sebagai pemilik usaha, tentu para nelayan anggotanya menggantungkan hidup kepada Wahyuni. Ketika para nelayan pulang, nantinya Wahyuni akan membagi hasil tangkapan lautnya.

Selanjutnya, hasil tangkapan laut yang didapat oleh anggota nelayan tersebut ada yang dikirim langsung menggunakan mobil box ada juga yang dikirim lagi ke luar daerah Simeulue dengan menggunakan kapal kargo.

detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


(prf/prf)

Hide Ads