Rinciannya, penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) sebesar Rp 920,51 triliun atau 51,5% dari target APBN 2019 Rp 1.786,4 triliun. Sementara itu, penerimaan bukan pajak Rp 268,2 triliun atau 70.9% dari target APBN 2019 sebesar Rp 378,3 triliun.
Sedangkan hibah hingga Agustus 2019 sebesar Rp 1 triliun. Menurut Sri Mulyani capaian penerimaan negara hingga Agustus ini terjadi perlemahan. Sebab, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penerimaan negara pada Agustus 2018 bisa mencapai 60,8%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendapatan kita 54,9% dr target. Kalau dilihat dari pertumbuhannya dibanding tahun sebelumnya, maka kita lihat tahun 2019 ini terjadi pelemahan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN kiTA per Agustus 2019, di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Selain itu, menurut Sri Mulyani, melemahnya penerimaan negara menandakan menandakan nilai setoran pajak dari pengusaha juga turun.
"Ini menandakan kondisi ekonomi alami penurunan sehingga para pengusaha bayar pajak lebih rendah dibanding dua tahun berturut-turut. Ini harus kita waspadai karena ini menggambarkan bahwa mereka menghadapi situasi yang kurang baik," kata Sri Mulyani.
(hns/ang)