Dulu Simpan Uang di Kotak Tripleks, Mama Rose Kini Nabung di Bank

Dulu Simpan Uang di Kotak Tripleks, Mama Rose Kini Nabung di Bank

Faidah Umu Sofuroh - detikFinance
Jumat, 27 Sep 2019 15:46 WIB
Mama Rose/Foto: Muhammad Ridho
Miangas - Di tengah keterbatasan bahan pangan, Rosalis Umbase tetap bertahan menjajakan makanan di Miangas. Ia sudah menjalankan usaha warung makan sejak 2010. Berawal dari usaha kecil-kecilan, kini warung makan Mama Rose-sapaan akrabnya sudah berkembang lebih baik.

Menyadari bahwa bekerja saja tak cukup, sejak awal berdagang Mama Rose selalu menyisihkan uang hasil jualannya untuk ditabung setiap hari.

"Kita kumpul-kumpul tiap hari, dari habis jualan, Rp 100 ribu per hari, sampe bisa kumpul Rp 20 juta lebih. Dulu cuma bikin apa, kotak kecil itu dari tripleks, torang tabung di situ, isi di situ. Sampe so ada bank, semangat sekali," tuturnya saat ditemui detikfinance beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Mama Rose, menabung merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pengusaha. Ia pun menurunkan kebiasaan menabung kepada anak-anaknya. Meski masih kecil, anak-anak Mama Rose sudah memiliki buku tabungan pribadi.

"Itukan supaya dorang lebih dewasa punya buku tabungan sendiri, sudah ada tabungan saat mereka sudah besar, sudah sulit-sulit mencari uang to, mereka punya tabungan masing-masing, untuk mereka di masa depan," ujarnya.

Semenjak Bank BRI hadir di Miangas pada 2016, masyarakat banyak yang membuka rekening BRI untuk berbagai kebutuhan. Mama Rose pun aktif menjadi nasabah BRI sejak 2017 karena mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan usahanya.

Dulu Nabung di Kotak Tripleks, Mama Rose Kini Senang Nabung di BankFoto: Muhammad Ridho

Kini ia bisa berjualan jenis makan lebih banyak seperti mie, ayam lalapan, nasi goreng, tinutuan (bubur khas Manado), dan minuman-minuman instan. Dia juga bisa menambah pasokan minyak tanah dan bensin lebih banyak yaitu sebanyak 20 galon tiap kapal datang. Dari hasil jualannya itu, ibu 2 orang anak ini mampu mengantongi Rp 400-500 ribu per hari.

Barang-barang serta bahan makanan yang ia jual tak serta merta mudah untuk didapatkan. Ia harus membelinya di Lirung yang berjarak 11 mil dari Pulau Miangas. Dulu, ia mempercayakan pembelian barang dan uang modalnya ke anak buah kapal (ABK). Namun semenjak ada BRI, uang modalnya itu ia transfer ke adiknya yang berada di lirung, lalu kemudian dikirim lewat kapal ke Miangas.

"Kita kan belanja minyak jadi so enak, tinggal transfer, kita sudah ada orang di sana, jadi sudah nggak taku-takut to, mau kirim uang banyak nggak takut-takut," ungkapnya.


Ia berujar bahwa semenjak ada BRI di Miangas, ia menjadi sangat terbantu dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Mama Rose juga jadi lebih mudah untuk menabung, dari hasil pengelolaan uangnya yang baik, menurutnya itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, membayar sekolah anak-anak, hingga membangun rumah baru.

"(Menabung) itu cara pikiran orang yang punya usaha. Kalo kita usaha cuma kerja kerja kerja nggak ada pikiran mau simpan tidak bisa jadi apa-apa itu to," pungkasnya.


Simak juga video "Perjuangan Pedagang di Miangas, Dua Minggu Perjalanan untuk Stok Barang"

Detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan. Untuk mengetahui informasi dari program ini, ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


(ega/hns)

Hide Ads