Begini Proses Korsel Pindahkan Ibu Kota

Begini Proses Korsel Pindahkan Ibu Kota

Desi Yolanda Tarigan - detikFinance
Jumat, 27 Sep 2019 17:23 WIB
Foto: (Kurnia/detikTravel)
Jakarta - Korea selatan tengah memindahkan ibukota dari Seoul ke Sejong yang memiliki jarak kurang lebih 120 kilometer. Hal tersebut dikarenakan Korea Selatan berdekatan dengan Korea Utara.

"Ibukota kami saat ini terletak dekat dengan Korea Utara, jadi kami perlu memindahkannya dalam jarak yang wajar," kata Oh Young-jin, editor harian nasional The Korea Times dan mantan asisten mendiang Roh.

"Dan jika semuanya ada di Seoul, itu adalah masalah ketimpangan untuk wilayah provinsi, yang mendorong orang-orang dari seluruh negara ke Seoul," tambahnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pemerintah Korea Selatan ternyata sudah mempersiapkan dan menetapkan pemindahan tersebut pada tahun 2002. Namun berdasarkan hasil keputusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi, bahwa ditetapkan pemindahan tersebut terjadi pada tahun 2004.

"Ini bukan sembarang kota baru, ini adalah kota perencanaan di masa depan," kata Lee Choong-jae, ketua Badan Konstruksi Kota Administrasi Multi-fungsi, MACCA yang dikutip dari zdnet.com, Jum'at (27/9/2019).

Untuk perencanaan, Korea membandingkan Brazilia Brazilia, Canberra Australia, Putra Jaya Malaysia, Ottawa Kanada, Ankara Turki dan Istana Kazakhstan. Lee Choong-jae, ketua Badan Konstruksi Kota Administrasi Multi-fungsi, MACCA mengatakan ingin menunjukkan berbagai inovasi Sejong.

Lee melanjutkan bahwa Sejong merupakan kota bagi para perancang di masa depan. "Orang biasa bisa datang ke sini untuk bekerja atau hanya melihat tolak ukur seperti arsitektur," tambahnya.

Pemindahan yang dilakukan Korea Selatan sudah merelokasikan sumber daya pemerintah di luar kota Seol pada tahun 2004.

Pada 2006, telah adanya pembangunan yang sudah mencapai 40 persen. Sehingga pada tahun 2011, sekitar 30.000 masyarakat berdatangan dan tinggal di sana. Karena di Sejong sudah disiapkan tiga puluh kantor pemerintahan dengan 11.000 pegawai negeri sipil dengan 2.000 penduduk.


Sehingga tahun 2015 kota ini memiliki perpustakaan, stadion olahraga, dan hotel. Pada akhirnya saat tahun 2030, Sejong diharapan akan menjadi rumah bagi jutaan penduduk kota ini yang akan memiliki 500.000 orang dan menjadi kota mandiri.

Selain itu Sejong juga memiliki kereta cepat yang menghubungkan Seoul dengan stasiun di Sejong yang hanya 38 menit. Jika menggunakan taksi bisa mencapai 25 menit sampai, serta bus yang datang tiap satu jam. Walaupun memiliki transportasi yang memadai, namun untuk menembus US$ 20 miliar itu sangat tidak mudah dicapai.


(dna/dna)

Hide Ads