Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menjelaskan h dilakukan dalam rangka mempermudah masyarakat dalam bertransportasi. Selain LRT, kereta cepat akan terhubung dengan Bus Rapid Transit (BRT).
"Untuk mewujudkan kemudahan masyarakat dalam bertransportasi, KCIC juga mengupayakan sistem integrasi dengan moda transportasi lainnya. Di Halim kita sambungkan dengan BRT, dengan LRT," kata dia di casting yard 1 proyek kereta cepat JKT-BDG, Cikarang, Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Bandung akan kita sambungkan dengan kereta ke stasiun kota Bandung sehingga di masa mendatang kereta cepat sebagai moda transportasi modern pertama di Indonesia ini akan membawa perubahan di sepanjang koridor Jakarta sampai Bandung," terangnya.
Selain sebagai sarana perpindahan orang dari satu titik ke titik lain, diharapkan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa memberi dampak positif bagi ekonomi di sekitarnya.
"Seperti peningkatan ekonomi masyarakat hingga perubahan budaya masyarakat dalam bertransportasi, dari awalnya menggunakan transportasi pribadi kemudian transportasi darat saat ini akan menjadi menggunakan kereta," ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merilis rute LRT Bandung Raya. LRT tersebut nantinya membentang dari Tegal Luar hingga Stasiun Kebon Kawung di pusat kota Bandung.
Dalam akun resmi Instagramnya, dilihat detikFinance Senin (8/7/2019), pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan LRT Bandung Raya nantinya menghubungkan stasiun kereta cepat di Tegal Luar menuju kota Bandung. Akan dibangun juga stasiun di dekat Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage.
"Tahap 1 Menghubungkan Stasiun Kereta Cepat di Tegal Luar menuju pusat Kota Bandung di Stasiun Kebon Kawung. Dengan Stasiun tambahan di depan Masjid Raya Al Jabbar Gedebage," jelasnya.
(toy/hns)