Empat BUMN itu yakni PT KAI (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Telkomsel. Adanya anak usaha diharapkan dapat membantu kinerja Jiwasraya.
Simak berita selengkapnya dirangkum detikcom berikut ini:
"(Pemegang saham) KAI, BTN, Telkomsel, Pegadaian," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (30/9/2019).
Dia menuturkan, porsi saham masing-masing BUMN berbeda-beda. Salah satu yang terbesar ialah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan porsi sekitar 20%. Kemudian, disusul dengan Telkomsel dengan porsi sekitar 13%.
"BTN 20% something 20,4% , Telkomsel 13%. Sisanya yang lainnya," jelasnya.
Jiwasraya memegang porsi mayoritas dengan besaran 64%. "Jiwasraya juga memasukkan sekitar 64%-an," katanya.
Pembentukan Jiwasraya Putra ditandai dengan penandatanganan corporate cooperation agreement atau distribution agreement antara Jiwasraya bersama empat BUMN. Pembentukan anak usaha ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja perusahaan.
Dengan adanya distribution agreement ini diharapkan menjadi daya tarik bagi calon strategic partner.
"Baru saja ditandatangani untuk corporate cooperation agreement," ujar Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Nantinya, anak usaha tersebut memanfaatkan sinergi BUMN untuk menjual produk asuransi dengan memanfaatkan akses customer base dan jaringan distribusi di empat perusahaan tadi.
"Yang pasti Jiwasraya Putra merupakan komitmen manajemen, pemegang saham dan seluruh stakeholder untuk meningkatkan kinerja perseroan," tambah Hexana.
Selain membentuk anak usaha, manajemen baru Jiwasraya juga merancang produk baru dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau dikenal Financial Reinsurance (FinRe).
Skema FinRe membantu Jiwasraya dalam hal mentransfer risiko lantaran portofolio yang dimiliki akan diasuransikan dengan menggandeng perusahaan reasuransi. Produk reasuransi Jiwasraya sendiri akan resmi diluncurkan sekitar Oktober atau November 2019 mendatang.