"Maka dengan dilanjutkannya KSM ini tentunya GMF juga akan terus melanjutkan memberikan pelayanan operasional penerbangan pesawat Sriwijaya Air, termasuk juga NAM Air. Jadi mulai hari ini kita langsung akan melakukan handling terhadap pesawat Sriwijaya dan NAM Air," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/10/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra sebagai perwakilan Garuda Indonesia Group dalam KSM dengan Sriwijaya Air menegaskan, pihaknya dengan Sriwijaya Air sudah mencapai kesepakatan yang positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, GMF AeroAsia sudah memutuskan pelayanan terhadap operasional Sriwijaya Air sejak 25 September 2019. Alasannya lantaran perusahaan sudah menunggak pembayaran hingga Rp 800 miliar.
Semenjak putus kerjasama dengan GMF AeroAsia, Sriwijaya Air pun melakukan line maintenance sendiri dengan metode engineer on board (EOB) dengan jumlah 50 orang. Terdiri dari 20 orang certifying staff, 25 orang RII dan certifying staff dan 5 orang management and control. Personel tersebut terbagi dalam 4 grup.
Sriwijaya Air pun juga melakukan kerjasama line maintenance dengan PT JAS Engineering sebagai pemegang AMO 145 pada 3 hari sejak 24 September 2019. Selain itu, Sriwijaya Air juga melakukan kerjasama brake and wheel dengan PT Muladatu dan PT JAS Engineering sebagai pemegang AMO 145.
(dna/dna)