Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menjelaskan, saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun. Kerja sama itu dalam rangka menjaring SDM yang bakal bekerja di kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Sekarang sedang proses dengan STTD yang di Bekasi, sama API yang di Madiun," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain masinis pihaknya juga bakal merekrut tenaga yang berperan di bagian pusat kontrol (control center) dan di pemeliharaan (maintenance).
"Mungkin harapan kami 36 (masinis), kemudian control center, control center cukup banyak, pemeliharaan banyak," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa rekrutmen dilakukan mulai tahun ini. Nantinya proses training akan dilaksanakan selama satu tahunan. Kemudian begitu rangkaian kereta cepat sudah datang dari China akan dites.
Saat proses commissioning test, yaitu serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian sebelum kereta cepat dioperasikan, mereka yang telah direkrut akan ikut diuji juga mengoperasikan transportasi massal modern tersebut.
"Nah di situ lah pengujian banyak termasuk masinis kereta cepat, beda kan dengan kereta biasa, kontrol bukan di manusia, ibaratnya pilot pesawat terbang lah. Itu proses sekarang rekrut, lalu training butuh waktu lama, setahun, yang dibawa kan nyawa manusia. Itu yang kita sedang programkan," tambahnya.
(toy/hns)