-
Sejumlah direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersangkut kasus korupsi. Beberapa direksi BUMN itu di antaranya mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, hingga Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Sata.
Sebagai bos BUMN, tentu mereka memiliki banyak harta. Lalu berapa harta mereka?
Harta bos BUMN sendiri tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Berikut daftar hartanya:
Sofyan BasirBerdasarkan LHKPN, total harta Sofyan pada pelaporan 31 Juli 2018 tercatat Rp 119,9 miliar. Harta ini terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp 37,1 miliar dan alat transportasi dan mesin dengan total Rp 6,3 miliar.
Alat transportasi ini terdiri dari Toyota Alphard, Honda Civic Sedan, BMW, dan Land Rover.
Kemudian, Sofyan memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 10,2 miliar, surat berharga Rp 10,3 miliar, kas dan setara kas Rp 55,8 miliar.
Richard Joost Lino (RJ Lino)
Total harta Lino berdasarkan pelaporan 7 Juni 2010 tercatat Rp 32,6 miliar dan US$ 84,5 ribu. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 29,2 miliar. Lalu, harta bergerak alat transportasi Rp 650 juta dan harta bergerak lainnya Rp 1,6 miliar.
Kemudian, Lino memiliki giro dan setara kas Rp 1,1 miliar dan US$ 84,5 ribu.
Emirsyah Satar
Berdasarkan pelaporan harta 5 Desember 2013, total harta Emirsyah Rp 48,7 miliar dan minus US$ 932 ribu. Harta terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 42,5 miliar.
Selanjutnya harta bergerak berupa alat transportasi sebesar Rp 1,7 miliar. Emirsyah tercatat memiliki sejumlah mobil dengan merk BMW, Mercedes Benz, Toyota Harrier, Range Rover. Lalu harta bergerak lainnya sebesar Rp 1,4 miliar terdiri dari logam mulia, batu mulia, dan barang seni.
Bukan hanya itu, ia memiliki harta berupa surat berharga dengan nilai Rp 1,5 miliar, giro dan setara kas lainnya Rp 2,7 miliar dan US$ 223 ribu.
Ia mempunyai hutang Rp 955 juta dan US$ 1,1 juta berupa pinjaman uang dan Rp 400 juta pinjaman barang.
Karen Agustiawan
Dalam catatan detikcom, harta kekayaan Karen sebesar Rp 2,5 miliar. Harta itu dilaporkan Karen ke KPK pada 2009 silam.
"Harta saya sampai Februari 2009, menjadi Rp 2.574.715.487," katanya usai pelaporan di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (30/3/2009).
Kekayaan sekitar Rp 2,5 miliar itu terdiri dari harta tak bergerak sekitar Rp 587,1 juta, harta bergerak transportasi sebesar Rp 495 juta dan Rp 500 juta, serta giro tabungan sebanyak Rp 992 juta.