Pernyataan Keras Rini Tanggapi Bos-bos BUMN Terciduk KPK

Pernyataan Keras Rini Tanggapi Bos-bos BUMN Terciduk KPK

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 04 Okt 2019 15:23 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno/Foto: Dok. Kementerian BUMN
Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno akhirnya angkat bicara merespons bos-bos BUMN yang terbelit kasus korupsi. Sebagian berakhir di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Rini bos-bos BUMN yang tersandung kasus korupsi dan kini berurusan dengan hukum lebih karena masalah perilaku individu, bukan institusi BUMN. Kementerian BUMN, kata Rini, sudah memiliki aturan jelas yang menekankan setiap proses bisnis harus berjalan transparan.

Kementerian BUMN juga telah menjalin kerja sama dengan KPK untuk mengawasi dan mencegah perilaku-perilaku koruptif terjadi di lingkungan BUMN. Pernyataan lengkap Rini seputar bos-bos BUMN terbeli kasus korupsi disampaikan usah rapat di Istana Presiden, Kamis (3/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rini keluar Istana Kepresidenan melalui jalur belakang komplek. Awalnya Rini tidak ingin memberikan pernyataan.

"Apa, no comment," sahut Rini ketika dihampiri oleh awak media.

Namun, orang nomor satu di BUMN ini pun mau memberikan pernyataan mengenai banyaknya bos perusahaan pelat merah yang terciduk KPK. Berikut petikannya:

Banyak BUMN yang ketangkap KPK, bagaimana Bu?

lho jangan gitu, anda ngomongnya jangan BUMN, kita bicara itu perorangan, kita selalu menjunjung tinggi proses hukum. Tapi harap dilihat adalah itu urusan perorangan, dari awal kita si BUMN, saya mengeluarkan Keputusan Menteri bagaimana kita harus bekerja dengan transparan dengan benar, itu semua kita lakukan.

#pengawasannya bagaimana Bu?
terus, kita selalu melakukan pengawasan tapi memang kita juga kerja sama dengan KPK, kita bekerja sama dengan KPK sejak awal membuat program-program supaya BUMN ini juga jelas rambu-rambunya.

Tindakan tegas apa Bu?

lho kan langsung, langsung diberhentikan

Evaluasinya bagaimana, agar tidak terulang?

Gini lho, masalahnya kita bicara itu adalah perorangan, anda bisa tahu nggak hati orang? kita menganalisa seoptimal mungkin, kita melihat kemampuannya, kita melihat jejaknya yang kita anggap bagus. Tapi kita tidak tahu hati seseorang, kita tidak tahu godaan apa yang membuat mereka akhirnya lupa, itu kan yang harus kita terus ingatkan, dalam pertemuan kita, ada programnya, ada sistemnya, ada internal auditnya, dewan komisarisnya juga mempunyai fungsinya, jejaknnya itu ada dewan komisaris, direksi, itu semua ada internal auditnya, kita bekerjasama dengan KPK juga.



Pernyataan Keras Rini Tanggapi Bos-bos BUMN Terciduk KPK



(hek/hns)

Hide Ads