Dirjen Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata mengatakan Kementerian PUPR meminta tambahan anggaran FLPP sebesar Rp 2 triliun.
"Ini sedang kita carikan jalan bagaimana kita bisa tambah," kata Isa di kantor DJKN, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tentunya tidak bisa menambah seenak-enaknya, perlu ada APBN-P, kalau melihat waktu saya tidak yakin melakukan APBN-P dengan segera," ujar dia.
Isa menceritakan tambahan anggaran FLPP yang sebesar Rp 2 triliun bisa dipenuhi oleh PT SMF sebesar Rp 500 miliar, sehingga sisanya sebesar Rp 1,5 triliun harus dicarikan jalan agar bisa dipenuhi.
Apalagi, dikatakan Isa bahwa pihak pengembang telah meminta kepada pemerintah agar segera memenuhi tambahan anggaran FLPP guna bisa membangun rumah hingga akhir tahun 2019.
Adapun anggaran tambahan mencapai Rp 2 triliun yang bisa dimanfaatkan hingga akhir tahun 2019 ini untuk 20.000 unit rumah.
"Jadi harus ada jalan keluarnya," ungkap dia.
(hek/eds)