Lima Negara 'Bertarung' Kelola Bandara Labuan Bajo

Lima Negara 'Bertarung' Kelola Bandara Labuan Bajo

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 05 Okt 2019 11:10 WIB
Lima Negara Bertarung Kelola Bandara Labuan Bajo
Bandara Komodo/Foto: Wahyu Daniel
Jakarta - Operator asing bakal kelola bandara internasional Komodo di Labuan Bajo, NTT. Hal ini dilakukan demi memoles Labuan Bajo untuk daya tarik wisata

Bukan cuma wacana, pemerintah bahkan sudah mulai membuka pelelangan untuk pengelola bandara tersebut. Lima negara pun rebutan tempat untuk menjadi operator bandara ini.

Seperti apa rencananya? Simak jawabannya klik halaman berikutnya:

5 Negara Bidik Bandara Labuan Bajo

Bandara Komodo/Foto: Wahyu Daniel
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan sudah ada puluhan yang mendaftar. Cuma dia menyebutkan setidaknya ada lima negara yang paling kuat jadi calon operator bandara internasional.

"Yang ikut lelang ada puluhan (beberapa diantaranya) dari Perancis, Australia, Singapura, Jepang, Korea, sudah terpilih satu nanti akhir Oktober," ucap Budi Karya saat berbincang dengan Tim Blak-blakan detikcom di kantornya, Kamis (3/10/2019).

Budi Karya mengatakan pemenang lelang akan diumumkan akhir bulan ini. Meski begitu, pemerintah menurut Budi sudah memegang nama pemenangnya, namun dia enggan menyebutkan negara mana.

"Sekarang sudah ditunjuk saya nggak etis kalau sebutkan, satu international company. Akan diputuskan lelangnya akhir Oktober, diputuskan lelangnya sudah ada satu operator," kata Budi Karya.

Pemenang Lelang Diumumkan Akhir Oktober

Bandara Komod/oFoto: dikhy sasra
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah sudah mendapatkan pilihan negara mana yang akan jadi pemenang lelang operator bandara ini, namun dia masih belum bisa menyebutkan negara mana.

"Sekarang sudah ditunjuk saya nggak etis kalau sebutkan, satu international company. Akan diputuskan lelangnya akhir Oktober, diputuskan lelangnya sudah ada satu operator," kata Budi Karya.

Budi Karya menambahkan, dengan memberikan operasi bandara ke operator internasional diharapkan bandaranya jadi berkualitas dunia. Selain itu, diharapkan juga jaringan wisatawan si operator dapat juga masuk ke Indonesia.

"Pertama kali bandara di Indonesia diterapkan oleh internasional, supaya apa? Supaya bandaranya cantik kualitasnya internasional, dan juga bisa dapat link konektivitas internasional," kata Budi Karya.

Halaman 2 dari 3
(hns/hns)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads