Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Supandi mengatakan moda transportasi berbasis rel yang akan dilayani adalah KRL commuter Jabodetabek, kereta api (KA) bandara, hingga KA jarak jauh.
"Manggarai nanti ada commuter line, ada KA Jarak jauh (main line) yang selama ini berhenti di Gambir, dan KA bandara," kata Supandi saat dihubungi detikcom, Jakarta, Senin (7/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supandi menjelaskan Stasiun Manggarai akan terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti bus TransJakarta. Bahkan, akan dibangun jembatan khusus bagi masyarakat untuk menuju halte bus tersebut.
"Integrasinya nanti dengan bus TransJakarta di depan Pasaraya Manggarai, akan dibangun skybridge langsung ke Stasiun Manggarai sebelah barat," ujar dia.
Stasiun Manggarai menjadi hub di Jakarta pada akhir 2021 menggantikan Stasiun Gambir. Sedangkan Stasiun Gambir ke depannya akan melayani KRL commuter Jabodetabek dan KA khusus seperti Pariwisata dan Kepresidenan.
Bahkan, dikatakan Supandi bahwa pihak Kementerian Perhubungan juga sudah berkomunikasi dengan PT KAI (Persero) selaku operator. Koordinasi yang dilakukan agar tidak ada gangguan operasional kereta selama masa pengembangan Stasiun Manggarai.
"Pembangunan Stasiun Manggarai yang udah mulai tahun 2016, ini setiap kegiatan proyek tidak boleh mengganggu operasional KA," ungkap dia.
(hek/ara)