Sulap Daun Kelor Jadi Masker, Wanita Ini Raup Omzet Puluhan Juta

Sulap Daun Kelor Jadi Masker, Wanita Ini Raup Omzet Puluhan Juta

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 08 Okt 2019 07:37 WIB
Foto: Moringa (Istimewa/Moringa)
Jakarta - Masih ingat daun kelor? Ya, daun-daun kecil ini sempat dipercaya untuk hal-hal mistis. Seperti digunakan sebagai jimat penangkal kolor ijo atau peluntur susuk.

Di tangan Nurul Rahmadani (24) daun kelor disulap menjadi masker untuk kecantikan. Dia menceritakan, daun kelor memiliki berbagai manfaat untuk kulit wajah misalnya mengurangi flek hitam, mencerahkan, mencegah dan mengurangi jerawat, mengurangi minyak, menghaluskan kulit, mengecilkan pori-pori, anti aging hingga mengangkat sel-sel kulit mati.

Ide Nurul menjadikan daun kelor sebagai masker muncul beberapa tahun lalu. Saat itu, melalui usaha yang dimiliki ayahnya ada pembeli daun kelor dari Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, pembeli tersebut memesan daun kelor sebanyak 40 ton. Nurul penasaran untuk apa daun kelor sebanyak itu, ia kemudian mencari tahu apa saja keunggulan daun kelor.

Lalu Nurul berusaha untuk memenuhi permintaan pembeli tersebut sampai ia harus ke Dompu, Sumbawa dan Bima atau wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ada perkebunan daun kelor.

"Saya masih mengumpulkan daun kelor itu, tiba-tiba hilang, loss contact dengan saya. Saya bingung, tapi saya cari tahu manfaatnya dan akhirnya saya buat teh kelor dan sambil cari tahu produk beda dan unik. Ya, jadilah masker wajah berbahan daun kelor, namanya Beauty Moringa," ujar Nurul kepada detikcom, Sabtu (5/10/2019).



Nurul mengungkapkan, setelah beberapa percobaan pembuatan masker berhasil. Ia kemudian mulai membuat kemasan dan stiker untuk Beauty Moringa. Sekarang masker wajah buatannya sudah mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan dengan nomor DEPKES P-IRT 21352710117 dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Untuk penjualan, ia sangat memanfaatkan media sosial dan marketplace sebagai sarana promosi. Awal bisnis, omzet yang ia kantongi sebesar Rp 2,5 juta. Namun dengan marketing yang gencar dan pesanan yang semakin meningkat omzet mencapai Rp 140 juta.

Permintaan produk tak hanya dari seluruh Indonesia. Namun juga ada permintaan dari Colorado, Taiwan sampai Korea Selatan.

Setiap harinya, Nurul memberikan arahan kepada pekerja yang ia bina agar memahami proses pemilihan daun kelor berkualitas baik dan segar. Hal ini untuk menjaga kualitas sampai daun tersebut menjadi masker.

Saat ini untuk menjalankan Beauty Moringa, Nurul dibantu oleh warga lokal yang putus sekolah agar bisa mendapat pekerjaan. Di bawah perusahaan ayahnya CV Tri Utami Jaya, Beauty Moringa bernaung dan memperkerjakan 25 pegawai untuk produksi, pemasaran dan administrasi.

Nurul mengatakan untuk anak-anak muda yang ingin memulai usaha bisa segera dijalankan dan jangan terlalu lama menyusun rencana.

"Yang penting adalah action, berani maju dan tetap semangat untuk berinovasi. Jangan pelit berbagi ilmu juga, karena orang baik akan dipertemukan dengan orang baik pula. Ingat sedekah dan sayangi kedua orang tua," jelas dia.




(kil/eds)

Hide Ads