Biaya Jumbo Hapus Kemiskinan Dunia Capai US$ 2,5 Triliun/Tahun

Biaya Jumbo Hapus Kemiskinan Dunia Capai US$ 2,5 Triliun/Tahun

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 08 Okt 2019 14:10 WIB
Ilustrasi/Foto: Eloisa Lopez/Reuters
Jakarta - Sustainable Development Goals (SDG's) merupakan lanjutan dari program Milennium Development Goals (MDG's) yang selesai pada 2015. Dengan diluncurkannya SDG's, diharapkan dapat meneruskan keberhasilan 8 program MDG's dalam menangani masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup di dunia.

SDG's memiliki 17 tujuan dan 169 capaian yang diagendakan dalam periode 2015 hingga 2030. Di antaranya tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, hidup sehat dan kesejahteraan, kualitas pendidikan, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak. Kemudian pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan pemukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan ikim, ekosistem laut, ekosistem darat, perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa kebutuhan dana dalam melaksanakan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) tersebut mencapai US$ 2,5 triliun per tahunnya. Dana tersebut untuk mengentaskan kemiskinan sebagai salah satu tujuan utama SDG's pada setiap negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memenuhi kebutuhan dana, JK mengatakan diperlukan kerja sama antar negara guna memenuhi dana yang sangat besar itu.

"Memang tidak mudah, pembicaraan SDGs biaya yang dibutuhkan setahun 2,5 triliun dolar setahun, kalau kita kerja sama maka bisa dilakukan," kata JK saat meresmikan SDGs Annual Conference 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (8/10/2019).



Pelaksanaan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan, kata JK salah satunya untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di dunia. Indonesia sendiri tertuang dalam Perpres Nomor 59 tahun 2017.

Namun dikatakan JK khusus untuk biaya dalam rangka mengimplementasikan SDGs yang ditetapkan pada sidang umum PBB harus dilakukan secara bersama-sama bagi negara yang telah berkomitmen.

"Kerja sama itu dapat apabila kita semua memahami masalah, Karena menurut saya ini kerja sama goals yang baik oleh dunia, bangsa Indonesia," ungkap dia.




(hek/eds)

Hide Ads