Kabar tersebut belum diketahui akan direalisasikan kapan, meskipun rencana tersebut masuk dalam daftar perusahaan (pipeline) yang akan mencatatkan saham perdana.
Pihak Lion Air Grup pun masih irit bicara meskipun hanya menjawab terkait rencana tersebut. Namun belum juga melantai di bursa saham, maskapai berlogo singa ini dinilai akan sulit menarik investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mau Jadi Perusahaan Go Public
Foto: Danang Sugianto
|
Rencana tersebut dibenarkan oleh Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia. Dia bilang Lion Air akan menjadi perusahaan publik dengan menggunakan tahun buku Juni 2019. Lion air masuk dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi.
Bila mengacu aturan perusahaan yang akan IPO, tahun buku yang digunakan berlaku 6 bulan terakhir, maka dapat dipastikan, Lion Air paling lambat akan mencatatkan saham perdana di BEI pada Desember tahun ini. Namun, Nyoman enggan menyebut secara pasti berapa nilai emisi yang ditargetkan Lion Air dalam aksi korporasi ini.
"Saya belum bisa menyampaikan apa-apa, minggu depan ada mini expose," kata Nyoman seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Respons Lion Air
Foto: Pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 dikandangkan di Ngurah Rai (dok. Otban Wil 4 Bali Nusra)
|
Meski demikian Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala masih enggan memberikan jawaban mengenai aksi jual saham di bursa tanah air.
"Saya belum bisa memberikan keterangan dulu ya," kata Danang saat dihubungi detikcom, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Dia pun berjanji akan memberikan informasi terkait hal tersebut
"Jika ada info, akan kami kabari," ucapnya.
Sulit Tarik Investor
Foto: dok detikcom
|
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menganggap bahwa sektor transportasi saat ini sedang tidak dalam performa yang bagus. Sehingga akan sulit menarik minat investor.
"Industri airlines itu marginnya sangat tipis, di beberapa negara seperti Singapore Airline dan Kansas yang sudah IPO itu tidak bagus sama seperti juga Garuda. Jadi industrinya sendiri kurang menarik," kata Lana saat dihubungi detikcom, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Lana mengungkapkan rencana IPO Lion Mentari Airlines juga akan sulit mengingat sebagai perusahaan memiliki reputasi yang kurang baik di khalayak. Hal itu tentu disebabkan oleh banyaknya berita musibah kecelakaan dari maskapai berlogo singa itu.
Sehingga jika benar merealisasikan IPO, maka manajemen hingga underwriter Lion Air Grup harus bekerja keras meyakinkan investor agar saham yang dijual laku keras.
Meski demikian, Lana menganggap bahwa aksi IPO untuk sekarang ini belum tepat untuk dilakukan, hal itu bukan hanya untuk sektor transportasi melainkan semua sektor.