Dengan penurunan peringkat, maka Indonesia semakin tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangganya seperti Singapura hingga Malaysia.
Penurunan peringkat daya saing Indonesia disebabkan beberapa hal, bahkan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengakui penurunan tersebut dikarenakan lambannya reformasi birokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Indonesia Turun Peringkat
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo
|
Mengutip CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019). World Economic Forum (WEF) mengeluarkan daftar peringkat negara paling kompetitif di dunia. Dalam laporan tersebut, Singapura terpilih sebagai negara terkompetitif dalam The Global Competitiveness Report 2019 lembaga itu.
Berdasarkan laporan WEF, Indonesia berada di peringkat ke-50 dengan skor 64.6. Indonesia berada di peringkat ke-4 di antara negara ASEAN lainnya. Singapura (peringkat 1), Malaysia (peringkat 27), dan Thailand (peringkat 40).
Kekuatan Indonesia adalah dari sisi market size dan stabilitas makro ekonomi dengan nilai masing-masing 82,4 dan 90.
Budaya bisnis Indonesia cukup dinamis, dan sistem keuangan juga stabil. WEF menilai, tingkat adopsi teknologi Indonesia juga tinggi, sayangnya kualitas akses tetap relatif rendah. Serta, yang menjadi catatan adalah kapasitas inovasinya masih terbatas walaupun ada peningkatan.
2. Kalah Dari Singapura Dan Malaysia
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo
|
Singapura juga berhasil menyingkirkan AS yang sebelumnya mendapat peringkat teratas di 2018. Perang dagang dengan China, menjadi salah satu alasan mengapa posisi AS turun.
Yang mengejutkan, meski dilanda demonstrasi terus menerus, Hong Kong masih dinilai kompetitif sebagai pusat bisnis. Bahkan wilayah ini masuk ke dalam tiga besar dan menjadi satu-satunya kota dengan daya saing terbaik.
Berikut ini adalah peringkat 10 negara paling kompetitif di dunia:
1. Singapura
2. Amerika Serikat
3. Hong Kong
4. Belanda
5. Swiss
6. Jepang
7. Jerman
8. Swedia
9. Britania Raya
10. Denmark
3. Lompatan Negara Lain Lebih Tinggi
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo
|
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan produktivitas juga menjadi salah satu penyebab menurunnya daya saing Indonesia di tahun 2019 versi World Economic Forum (WEF).
"Mengenai daya saing yang menurun, ini karena produktivitas. Persoalan kita bukan hanya turun, negara lain lompatannya lebih tinggi dan ini yang harus kita lakukan," kata Rosan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Guna meningkatkan daya saing serta produktivitas nasional, Rosan mengatakan Pemerintah harus segera merealisasikan program pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menurut Rosan, pengembangan kualitas SDM tidak bisa dikerjakan oleh Pemerintah maupun pengusaha secara sendiri-sendiri, melainkan harus dikerjakan secara bersama-sama.
Halaman 2 dari 4