RI-Chili Kerja Sama, Produk Asal Bali Tembus Amerika Latin

RI-Chili Kerja Sama, Produk Asal Bali Tembus Amerika Latin

Aditya Mardiastuti - detikFinance
Jumat, 11 Okt 2019 22:30 WIB
Ilustrasi/Foto: (Afif/detikTravel)
Denpasar - Peluang ekspor produk-produk unggulan Bali ke negara Amerika Latin makin terbuka sejak Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) diberlakukan. Sejumlah produk pertanian hingga kerajinan khas Pulau Dewata dinilai cocok untuk memasuki pasar Chili.

"Geografis Chili punya pelabuhan, ada beberapa internasional jadi barang-barang sudah sering keluar masuk. Masuk ke Chili berarti kita masuk ke negara-negara lain, kemudian Chili itu punya perundingan dagang, itu terbuka sekali karena mereka terbuka sekali salah satu free trader," kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini usai acara roadshow sosialisasi Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) di Jimbaran, Badung, Bali, Jumat (11/10/2019).

Martini mengatakan dengan perjanjian dagang ini ada 7.669 produk Indonesia yang dikenakan bebas tarif masuk. Keuntungan lain yang didapatkan yaitu produk pertanian, perikanan, dan manufaktur Indonesia bisa merambah pasar Amerika Latin melalui Chili.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dari segi produk pertanian, perikanan, manufaktur, kelapa sawit, teh, kopi Bali kan penghasil nih, pisang, kemudian sayur-sayuran kita dikasih nol sama mereka. Kemudian perikanan tuna, cakalang, lobster, kepiting, ubur-ubur itu juga dapat preferensi ke sana. Manufaktur alas kaki, ban, tekstil, Bali penghasil perhiasan, kemudian peralatan militer, bahan rajutan, pakaian," urainya.

Di lokasi yang sama, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Bali Putu Astawa menyebut ada sejumlah buah-buahan khas Bali yang bisa diekspor. Dia juga optimistis kerajinan perak Bali bakal diminati di pasar Amerika Latin.

"Kita punya potensi buah-buahan manggis kita punya kemudian ada buah naga, salak, potensial selain perhiasan, ikan yang tadi disebutkan," ujar Astawa.

Astawa menambahkan Pemda Bali juga berencana untuk melakukan promosi ke Chili pada 2020 mendatang. Dia ingin memamerkan dan memperkenalkan aneka produk khas Pulau Dewata.

"Dalam rangka untuk meningkatkan ini rencananya tahun depan sekali waktu bisa berpromosi ke Chili supaya tahulah produk kita di sana. Sesuai instruksi Pak Gubernur, industri kreatif kita berbasis budaya, brandingnya Bali," jelasnya.



Rencananya promosi perdagangan tersebut bakal dipaketkan dengan pariwisata. Diharapkan dengan promosi terpadu itu efektif meningkatkan kunjungan turis asal Amerika Latin ke Bali.

"Nama besar Bali itu kita branding itulah produk-produk yang bisa kita ciptakan. Kalau saya kira kerajinan perak kita masih hand made dan tidak bisa ditiru, dan tampaknya disukai, mungkin salah satu unggulan industri perhiasan itu. Dengan berpromosi berpaketan ke Chile maka ini akan cocok, karena wisatawan pasar negara Latin ini sangat tertarik dengan wisata pre weding dan suasana romantis," pungkasnya.


(ams/hns)

Hide Ads