Sentuhan Asing di Proyek Kereta LRT Jabodebek

Sentuhan Asing di Proyek Kereta LRT Jabodebek

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 14 Okt 2019 14:14 WIB
Halaman ke 1 dari 2
1.

Sentuhan Asing di Proyek Kereta LRT Jabodebek

Sentuhan Asing di Proyek Kereta LRT Jabodebek
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Wajah Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya berseri-seri. Bukan lantaran cahaya matahari yang cukup terik siang itu, melainkan penampakan kereta ringan LRT Jabodebek berwarna merah-hitam-putih yang sukses mencuri perhatian mereka berdua.

LRT Jabodebek akhirnya tiba di lintasannya di stasiun Harjamukti, Cibubur. Mendaratnya kereta LRT Jabodebek di lintasan menandai semakin dekatnya pengoperasian kereta yang mulai dibangun sejak September 2015 silam tersebut.

Luhut mengaku sangat bangga dengan tibanya rangkaian pertama kereta LRT Jabodebek di lintasan. Dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 60%, kereta LRT kedua buatan PT INKA ini disebut punya sederet teknologi super canggih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini saya kira prestasi sendiri dari putra putri Indonesia. Tadi saya dibisikin ini bisa jadi lebih canggih dari MRT teknologinya. Teknologinya sudah generasi ke-3 sudah lebih baik dari MRT," kata Luhut saat ditemui di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10) kemarin.

Kereta LRT Jabodebek memang dilengkapi dengan sederet mesin canggih dari produsen yang mumpuni. Selain diproduksi sebagian besar di dalam negeri, pembuatan kereta LRT Jabodebek juga tak lepas dari kontribusi para mitra yang digandeng dari luar negeri.

Apa saja?

Klik halaman selanjutnya untuk melihat berita selengkapnya
Sistem persinyalan LRT Jabodebek didukung dengan teknologi moving block dan software dari Siemens AG Jerman. Dengan sistem tersebut, kereta yang digunakan LRT Jabodebek bisa memangkas waktu tunggu antarkereta menjadi 2-3 menit saja.

Pengoperasian kereta juga akan diatur perjalanannya secara otomatis mulai dari pergerakannya, kecepatannya, hingga waktu berhentinya. Hal ini membuat pengoperasian LRT Jabodebek bisa didesain tanpa masinis. Meski demikian laju kereta akan tetap dijaga oleh seorang masinis sebagai pengawas di dalam kereta.⁣

Sementara untuk memproduksi kereta LRT Jabodebek sendiri, PT INKA selaku produsen menggandeng pabrikan asal Spanyol; CAF, khusus untuk membuat propulsi atau mesin penggeraknya.⁣ CAF atau Construcciones y Auxiliar de Ferrocarriles merupakan produsen kendaraan dan peralatan kereta api asal Spanyol yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun.

Material impor lainnya yang menjadi komposisi pembangunan LRT Jabodebek adalah rel kereta yang didatangkan dari Jepang. Jenis konstruksi jalur rel kereta LRT Jabodebek sendiri akan menggunakan sistem ballastless track, yakni sistem lintasan rel tanpa batuan sekitar rel.

Kecanggihan lainnya yang dibawa oleh LRT Jabodebek adalah pergerakannya yang elektrik dengan daya yang diambil dari bawah (Listrik Aliran Bawah) menggunakan third rail. Third rail atau rel ketiga ditandai dengan adanya tambahan rel atau rel konduktor di lintasan rel. Rel konduktor tersebut biasanya berada pada sisi luar jalur kereta atau di tengah-tengah rel.
⁣
Keunggulan menggunakan sistem rel ketiga salah satunya adalah meminimalisir polusi visual. Selain itu sistem ini lebih murah karena tidak memerlukan struktur penyangga kabel listrik.

Namun, sistem listrik aliran bawah dengan rel kereta dianggap berbahaya dan mengancam jiwa manusia apabila lokasinya sebidang dengan kendaraan lain, dan mudah diakses masyarakat. Untuk itu, sistem ini terbilang cukup ideal untuk struktur LRT Jabodebek yang didesain elevated atau melayang.⁣

Hide Ads