Rencana Besar Bangkitkan Merpati dari 'Mati Suri'

Rencana Besar Bangkitkan Merpati dari 'Mati Suri'

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 17 Okt 2019 08:30 WIB
1.

Rencana Besar Bangkitkan Merpati dari 'Mati Suri'

Rencana Besar Bangkitkan Merpati dari Mati Suri
Foto: Suparno Nodhor
Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) masih dalam kondisi 'mati suri' hingga saat ini. Maskapai pelat merah ini masih ada, namun sama sekali tak beroperasi.

Sejumlah langkah pun diupayakan agar Merpati kembali bisa mengudara namun tak kunjung berhasil. Srategi lain pun ditempuh dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain.

Hal itu ditandai dengan penandatangan komitmen sinergi BUMN dalam rangka mendukung restrukturisasi bisnis Merpati. Penandatangan ini diikuti oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan sembilan BUMN lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, hal ini bagian dari upaya menghidupkan Merpati.

"Saya senang Merpati bisa hidup kembali dan beroperasi, walaupun tidak menjadi bagian dari proses tapi karena jabatan saya, kebetulan maka saya diminta di sini. Terima kasih Pak Ari (Dirut Garuda Indonesia) dan semua menghidupkan kembali Merpati dan menjadikan Merpati bisa operasi kembali," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Seperti apa upaya menghidupkan Merpati? Simak berita selengkapnya dirangkum detikcom:
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menjelaskan, kerja sama antara Garuda dan Merpati meliputi bisnis kargo, perawatan (maintenance) dan training center. Kerja sama ini untuk mendatangkan bisnis ke Merpati sehingga memiliki keuntungan untuk mencicil utangnya.

"Jadi kerja sama ini membantu Merpati untuk going concern, mendatangkan bisnis untuk Merpati tetapi Garuda juga dalam hal ini tidak merugi dan tidak terbebani, plus Garuda juga bisa mengembangkan pasarnya di Indonesia dan internasional," jelasnya.

Ari mengatakan, nantinya, aset Merpati berupa fasilitas perawatan dan training center Merpati akan dikelola Garuda. Dia menuturkan, tak ada suntikan dana untuk membantu Merpati.

"Garuda hanya bantu fokus Merpati di kargo dulu dan maintenance facility-nya dan training centernya semua dikelola oleh Garuda," ujarnya

"Tidak ada suntikan dana. Kami hanya bantu operasional. Sebetulnya ini Merpati membawa volume BUMN sedangkan operasi dilakukan oleh Garuda," tambahnya.

Untuk bisnis kargo nantinya akan menggunakan pesawat Garuda. Saat ini tersedia 5 pesawat kargo, di mana dua di antaranya berasal Citilink. Tahun depan, akan ada 8 pesawat kargo untuk dikerjasamakan dengan Merpati.

"Kemudian di 2020 kami akan ada (pesawat) 738 di Juni 2020 dan satu 330, jadi total 8 freighter akan kami operasikan untuk mengangkut kargo BUMN ini dalam kerjasama Merpati tahun 2020," ujarnya.

Soal pembagian keuntungan kerja sama ini, Ari belum menerangkan secara rinci. Dia bilang, Garuda hanya mengambil ongkos manajemen.

"Kami tidak ambil profit semua dari sana. Kami hanya add cost dan management fee. Management fee mungkin nanti tanya ke Pak Asep (Dirut Merpati) karena ini bisnis. Jadi Garuda hanya dapat management fee sama add cost lain," ujarnya.

Meski telah mendapat bantuan, rencana Merpati menerbangkan pesawatnya sendiri belum menemui titik terang. Sebab, untuk menerbangkan pesawatnya, Merpati mesti mendapat suntikan modal.

Direktur Utama MNA Asep Eka Nugraha mengatakan, dalam proposal perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Merpati bisa menerbangkan pesawatnya jika ada modal masuk.

"Kalau pakai proposal perdamaian, kan masih subject to strategic investor masuk, ya kan. Tapi kalau sekarang menjadi seperti apa belum bisa mejawabnya, kan ada chip in juga dana, apakah kemudian akan full chip in dana, kita belum proses sampai situ," katanya.

Soal kelanjutan investor menyuntik modal, Asep belum bisa memberi keterangan. Sebelumnya, PT Intra Asia Corpora berniat menyuntik modal Merpati sebesar Rp 6,4 triliun.

"Saya belum komentar dulu ya," ujarnya.

Terkait utang, dia menambahkan, dalam PKPU telah disetujui penghapusan bunga. Sehingga, utang Merpati yang sebelumnya tembus Rp 10,9 triliun, kini tersisa sekitar Rp 6 triliun.

"Loh pengadilan kemarin di PKPU berhasil menghapuskan bunga, cukup besar bunga kita kan lebih dari Rp 4,4 triliun sendiri," terangnya.

Hide Ads