Jonan kemudian menjalani jabatan sebagai Menteri Perhubungan selama 21 bulan. Posisinya kemudian digantikan oleh Budi Karya Sumadi, sementara Jonan kemudian ditunjuk untuk menggantikan Sudirman Said di Kementerian ESDM.
Berdasarkan catatan detikcom, ini sejumlah capaian Jonan selama menjabat sebagai menteri, mulai dari Menhub hingga Menteri ESDM:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama jadi Menhub, Jonan gencar membangun pelabuhan dan bandara UPT milik Kementerian Perhubungan, khususnya di kawasan Indonesia Timur yang selama ini kurang diperhatikan.
Akhir tahun 2015, Jonan berhasil merenovasi Bandara Wamena yang awalnya hanya bangunan kecil sederhana dengan luas 965 meter persegi, menjadi bandara yang sangat kinclong.
Pada 30 April 2016, Jonan meresmikan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di kota Sorong, Papua Barat. Pada peresmian Bandara DEO itu sekaligus dilakukan peresmian Bandara Mopah Merauke secara simbolis.
Tidak lama kemudian yaitu pada 8 Mei 2016, Jonan kembali meresmikan bandara di daerah Sulawesi Tenggara yaitu Bandara Matahora di Kabupaten Wakatobi. Selain itu juga ada nama-nama bandara lain yang berhasil dibangun oleh Jonan seperti Bandara Sentani, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Perintis Anambas.
Berdasarkan catatan detikcom, ada sekitar 50 dari 237 bandara yang diperbaiki, serta pembangunan 15 bandara baru di daerah terpencil oleh Kemenhub pada masa kepemimpinan Jonan.
2. Program Tol Laut
Saat menjabat sebagai Menhub, Ignasius Jonan berhasil meluncurkan angkutan kapal barang berjadwal perdana atau program 'Tol Laut'. Program tol laut tersebut merupakan gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan adanya angkutan kapal berjadwal ini, Jonan optimis disparitas harga antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur bisa setara.
Pada tahun 2015, Kemenhub menetapkan 6 trayek yang diatur dalam Keputusan Dirjen Perhubungan Laut No. AL.108/6/2DJPL-15 tentang jaringan trayek penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut tahun anggaran 2015.
Namun sehubungan keterbatasan waktu dan ketersediaan armada Pelni, Kemenhub hanya meluncurkan 3 dari 6 trayek tol laut yang diprogramkan di 2015. Total subsidi yang diberikan mencapai Rp 30 miliar dalam periode 2 bulan yakni November dan Desember 2015.
Tanjung Perak-Tual- Fakfak, Kaimana - Timika - Kaimana - Fakfak - Tual - Tanjung Perak (Dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III-32)
Tanjung Priok - Biak - Serui - Nabire - Wasior - Manokwaro - Wasior - Nabire - Serui - Biak - Tanjung Priok (Dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III-22)
Tanjung Priok - Kijang - Natuna - Kijang - Tanjung Priok (Dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III-4).