"Jadi tiga hal, SDM, lalu ke luar dari middle income trap. Ketiga, menuju keseimbangan ekonomi yang lebih baik antara Indonesia barat dan timur," kata Emil usai menghadiri Dialog Ekonom INDEF dan Paramadia Public Policy Industry (PPPI) di Hotel The Westin, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Dari ketiga PR tersebut, yang menjadi urgensi pemerintah menurut Emil, yakni pembangunan SDM. Menurut menteri era Presiden Soeharto tersebut, pemerintah perlu serius pada industri yang memiliki nilai tambah atau tak lagi mengandalkan bahan baku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil mengatakan, di tengah pelemahan ekonomi global, pemerintah ke depannya perlu memperkuat perekonomian domestik.
"Situasi ekonomi global yang tidak begitu mengenakkan kita cari pada kekuatan ekonomi domestik, kan Indonesia ini besar," imbuh dia.
Maka dari itu, jika kabinet Jokowi jilid II benar mengimplementasikan pembangunan SDM dan membangun industri produk jadi, maka perekonomian Indonesia akan membaik.
"Jadi saya harap dengan demikian maka value added atau nilai tambah dari SDA bisa ditingkatkan lebih baik," tutupnya.
(ara/ara)